GFX 50S Jadi Senjata Fujifilm Usik Fans Leica

Jakarta - Fujifilm terang-terangan membebeberkan alasan utamanya menggarap mirrorless medium format GFX 50S. Menurutnya target yang diincar adalah fotografer yang selama ini setia dengan Leica.

Masatsugu Naito, Managing Director Fujifilm APAC, tak memungkiri kalau cukup banyak fotografer professional yang setia dengan Leica. Tapi di sisi lain ini adalah peluang yang bisa dimanfaatkan oleh GFX 50S.

"Kami punya banyak peluang di medium format. Sejauh ini memang banyak yang setia dengan Leica, dan lain-lain. Oleh karenanya kami berusaha meyakinkan mereka lewat GFX 50S. Terutama lewat teknologi yang membuatnya lebih ringkas dan harga yang lebih terjangkau," jelas Naito, di sela-sela event Photokina 2016, di Cologne, Jerman.

"Kami juga sangat yakin dengan kualitas jepretan yang lebih baik pada GFX. Tapi pada akhirnya kami memang harus bisa meyakinkan fotografer profesional atas kemampuan yang dimiliki GFX," imbuhnya.

Di sisi lain, peluncuran medium format GFX 50S juga menjadi semacam pride product untuk Fujifilm. Selain juga karena secara segmen yang tinggi, sehingga tiap penjualannya bisa mewakili beberapa produk untuk seri di bawahnya.

"Medium frame ini (GFX 50S-red) jadi semacam kebanggaan Fujifilm, selain juga secara segmen ditempati memang tinggi. Tidak seperti segmen di bawahnya yang bisa terjual lebih banyak," ujar Naito.

GFX 50S memang memiliki daya tariknya tersendiri. Selain menjadi mirrorless medium format pertama Fujifilm, kamera ini kabarnya juga direncanakan dibanderol lebih murah dari kamera sekelasnya. GFX 50S dibekali sensor CMOS berukuran 43,8 x 32,9 mm dengan kemampuan yang mencapai 51,4 MP.

Fujifilm kabarnya baru akan melepas GFX 50S ke pasaran di awal tahun 2017 mendatang. Adapun kisaran harganya diharapkan tak lebih dari USD 10 ribu. Produsen Jepang ini juga menyiapkan enam lensa yang bisa mengoptimalkan penggunaan GFX 50S.

Baca juga: Kumpulan Artikel 'Photokina Surga Penikmat Fotografi'

(yud/fyk)