Keseruan Memotret 'Pertuyulan'
Hide Ads

Keseruan Memotret 'Pertuyulan'

Adi Fida Rahman - detikInet
Selasa, 19 Apr 2016 15:34 WIB
Foto: detikINET/Adi Fida Rahman
Jakarta - Figur yang kerap digunakan pada maket atau diorama ternyata dapat dijadikan objek fotografi yang menarik sekaligus unik. Ini telah dibuktikan oleh Anindito Respati Giyardani atau lebih dikenal Babab Dito si bapak tongsis.

Saat dijumpai detikINET di kawasan SCBD, Jakarta beberapa waktu lalu, Babab menuturkan banyak hal soal fotografi mini figure. Tapi yang cukup berkesan adalah 'nilai' yang diperolehnya ketika memotret figur seukuran liliput ini.

"Ketika memotret mini figure membuat saya tersadar betapa kecilnya saya di alam semesta ini," kata Babab.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perkenalan Babab dengan fotografi mini figure sendiri telah berlangsung sejak tahun lalu. Ia mengaku diracuni oleh temannya yang bernama Dion Soerhartono.

Kala itu Babab tengah bertandang ke Surabaya, Dion lantas memamerkan figur-figur mini dan memperlihatkan contoh hasil fotonya. Meski tertarik, tapi Babab belum merasa jatuh hati.

Barulah ketika ia menjajalnya sendiri di kue buatan istrinya barulah ia mulai kecanduan. Dari sana ia mulai rajin memotret mini figure dan membuat akun Instagram sendiri untuk memajang karya-karyanya. Pria kelahiran Bogor ini pun punya julukan sendiri untuk fotografi mini figure ini.

"Karena bentuknya mungil, jadi saya sering sebut fotografi pertuyulan," kelakarnya.

Eksplorasi Ide

Menurut Babab, memotret mini figur tidak membutuhkan kemampuan fotografi profesional. Jadi siapapun dapat melakukannya.

"Yang terpenting itu adalah ide cerita. Tapi menggali ide cerita tidaklah mudah. Karena kita harus memadukan benda yang ada dengan mini figure agar menjadi sebuah konsep cerita yang berbeda dari lainnya," jelas Babab.

Untuk membangun sebuah konsep cerita, Babab kerap memanfaatkan hal-hal yang sudah ada di sekitarnya. Misalnya kue buatan istri atau makanan yang dipesannya. Namun beberapa orang tak jarang mengkreasikan benda-benda untuk mendukung cerita.

"Teman saya Dion menggunakan spon cuci piring. Ia membuat jadi lapangan tenis," tutur pria yang kerap identik dengan topi fedora ini.

Nah, bagi mereka yang mulai ingin menekuni fotografi 'pertuyulan'disarankan untuk rajin mengali ide. Ini akan bermanfaat bilamana ada tawaran dari sebuah brand.

"Kalau ada permintaan dari brand. Kita dapat mudah merealisasi ide mereka atau menyodorkan konsep sendiri. Jika tidak rajin digali, akan susah mendapatkan ide menarik," jelas Babab.

Perangkat Pendukung

Hal pertama yang dipersiapkan tentulah mini figure itu sendiri. Berbeda dengan toys photography yang menggunakan action figure. Fotografi 'pertuyulan' menggunakan figur mini, di antaranya berskala 1:72, 1:85 dan 1:120.

Sayangnya di Indonesia belum banyak yang jual mini figure ini. Beberapa adalah Miniature Lover di Pekan Baru dan Toys World ID di Bandung.

"Di luar memang terkadang lebih murah. Tapi enaknya beli di Indonesia kita bisa custom sesuai keinginan kita," ungkap Babab.

Harganya sendiri cukup bervariasi, tergantung ukuran, variasi dan merk. Tapi bila dirata-rata, satu paket mulai dari Rp 200 ribuan.

Untuk pemula, Babab menyarankan membeli koleksi mini figure liburan atau orang bersepeda. Sebab figure-figure ini mudah untuk dibuat cerita.

Agar mini figure tidak jatuh saat dipotret dapat memakai Patafix. Alternatifnya bisa memakai perekat lain. Tapi perlu diperhatikan pilih yang tidak meninggalkan bekas pada kaki mini figure.

Perangkat kedua yang dibutuhkan adalah kamera. Kita dapat mempergunakan kamera mirrorless ataupun DSLR. Terpenting kamera tersebut dilengkapi lensa makro.

Kita pun dapat mempergunakan ponsel untuk memotret mini figure. Tapi kemampuan yang didapat memang cukup terbatas.

"Saat situasi kurang cahaya, kurang maksimal mempergunakan ponsel. Selagi cahaya cukup, amat sangat mungkin. Tapi untuk menangkap detail lebih baik disarankan menggunakan mirrorless atau DSLR dengan lensa makro," jelas bapak tiga anak ini.

Untuk mendukung pemotretan dibutuhkan pencahayaan yang baik. Ini bisa didapat dengan menggunakan Light Box, dimana salah satunya dibuat oleh Sam Sunu Adi. Kotak ini mirip kotak studio mini, menawarkan pencahayan yang maksimal untuk pemotretan mini figure.

"Jika pakai Light Box dapat tidak ada bayangan. Karena semua tercover. Kita pun bisa gonta-ganti latar belakang, jadi kita bisa melakukan pengeditan ekstrim, misalnya orang lagi terbang atau loncat," papar Babab.

Light Box ini masih dijual terbatas sesuai pesanan. Sunu mematok kotak studio mininya itu mulai dari Rp 250 ribu.

Agar karya makin ciamik, tidak ada salahnya memberikan sedikit polesan. Babab menyarankan empat aplikasi untuk melakukan pengeditan, yakni Snapseed, Photoshop Express dan Filterstorm.

Nah, bagaimana tertarik mencoba fotografi 'pertuyulan'? Untuk menambah referensi berikut sejumlah akun instagram yang dapat jadi inspirasi:
- Babab Dito  @ruangmungil
- Dion Soehartono @smallfigs
- Sam Sunu Adi  @sunu_kecil
- Tanaka Tatsuya @tanaka_tatsuya
(afr/ash)