Di tahun 2007 lalu, Nikon mengumumkan Nikon D3 (full frame/FX) dan D300 (APS-C/DX). Saat itu, pengumuman tersebut termasuk revolusioner, karena sebelumnya belum ada kamera DSLR bersensor full frame. Resepsi pasar saat itu sangat baik, terutama untuk jurnalis foto, action photographer dan wildlife photographer.
Dipercepat ke 2016, Nikon memperbaharui kombinasi dynamic duo Nikon D5 dan D500. Nikon D5 adalah kamera bersensor full frame, dengan prioritas kecepatan dan sensitivitas tinggi.
Keunggulan utama Dynamic Duo ini adalah sistem autofokus yang memiliki prosesor khusus sehingga lebih cepat dan akurat dalam mengikuti subyek bergerak saat foto berturut-turut dengan kecepatan tinggi. Selain itu exposure/terang gelap juga akan lebih tepat berkat 180k, advanced scene recognition.
Berikut fitur baru Nikon D5:
- Sensor full frame 20.8 MP
- ISO 100-102.400, bisa diekspansi ke 50-3.280.000
- Kecepatan foto berturut-turut 12 fps, 14 fps jika AE-AF lock/mirror up
- Resolusi LCD 3.2 inci meningkat ke 2.36 juta titik, touchscreen
- Viewfinder 100% coverage, 72x magnification
- Sistem autofokus baru, 153 titik, 99 di antaranya cross type
- Sistem autofokus di kondisi gelap, mencapai EV-3, dan EV-4 di titik tengah
- Sistem 180K Advanced scene recognition untuk akurasi exposure yang lebih tepat
- Auto AF Fine Tune untuk kalibrasi akurasi autofokus lensa
- Mampu merekam video 4K/UHD (2160/30p), dengan built-in time-lapse, uncompressed video via HDMI
- Tersedia dalam dua versi: Dengan dual XQD card atau dua CF card
- USB 3.0, ethernet port 400MB/s, WT-6 Accessories untuk Wifi, Snapbridge (semacam bluetooth)
- Durabilitas rana, teruji sampai 400.000 kali jepret
- Kapasitas baterai: 3.780 foto per charge
- Berat: 1,4 kg
- Harga Nikon D5 USD 6.500 akan tersedia Maret 2016.
Sedangkan Nikon D500 adalah kamera bersensor APS-C (crop 1,5 kali) yang lebih ringkas, tapi memiliki banyak fitur yang sama dengan Nikon D5.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut fitur baru Nikon D500:
- Sensor APS-C 20.9 MP
- ISO 100-51200, bisa diekspansi ke 50-1.640.000
- Kecepatan foto berturut-turut 10 fps dengan 79 RAW (14-bit uncompressed) buffer
- Sistem autofokus baru, 153 titik, 99 diantaranya cross type
- Sistem 180K Advanced scene recognition metering
- LCD touchscreen 3.2 inci yang bisa diputar ke atas-bawah
- Viewfinder 100% coverage, 1x magnification
- Mampu merekam video 4K/UHD (2160/30p)
- Auto AF Fine Tune untuk kalibrasi akurasi autofokus lensa
- Dual slot: XQD dan CF
- Shutter reliability: 200.000
- Kapasitas battery: 1.240 foto per charge
- Berat: 860 gram
- Harga: USD 2.000
Kalau dilihat dari harga dan spesifikasinya, kedua kamera ini memang bukan ditujukan ke semua orang, tapi lebih spesifik ke fotografer yang membutuhkan kamera tangguh, cepat dan dapat bekerja di segala kondisi. Fotografer yang cocok yaitu pewarta foto, wildlife photographer, action dan sport photographer.
Mungkin bagi sebagian dari kita, tidak membutuhkan kecepatan dan kualitas fisik seperti itu, tapi kita bisa mengharapkan bahwa fitur-fitur seperti LCD touchscreen beresolusi tinggi, sistem autofokus 153 titik, teknologi advanced scene recognition akan diwariskan ke kamera-kamera yang di bawahnya (semi-pro maupun pemula) di masa depan.
*) Penulis: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi.com, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer.
Mau konsultasi berbagai hal seputar fotografi? Kirim saja pertanyaan ke Klinik IT detikINET di link berikut.