Totalitas Menjadi Fotografer Konser
Hide Ads

Tips & Trik

Totalitas Menjadi Fotografer Konser

- detikInet
Jumat, 15 Mei 2015 13:23 WIB
dok. Hafiyyan Faza
Jakarta -

Menekuni fotografi konser seakan tidak pernah selesai. Selalu disodorkan oleh lampu panggung dan gempita penonton yang sangat fotogenik dan memacu adrenalin untuk memencet shutter. Kendati demikian, tetap perlu kerja keras dan keberanian untuk memulai.

Adalah Hafiyyan Faza (Iyan) yang mau berbagi cerita dengan detikINET sehingga masih bisa konsisten memilih fotografi panggung. Berikut tips darinya yang mungkin berguna.

1. Berani mencoba, jangan takut pada pilihan. Hal itu dibuktikan Iyan saat melepas status karyawan di sebuah perusahaan IT dan menjadi fotografer panggung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pressure-nya tinggi. Senior saya selalu bilang harus tahan banting kalau mau jadi freelance photographer. Apalagi foto panggung, main malam terus. Fisik harus kuat," kata Iyan.

2:. Mulailah dengan foto panggung dari spot penonton. Rasakan atmosfirnya dan transfer ke foto-foto yang dihasilkan.

"Beruntung saya juga pemusik, dulu punya band metal. Saya tahu beat-beatnya, suasananya," ucapnya.

3. Pelajari karakter band yang akan dijepret. Bisa lewat Youtube maupun foto-foto sebelumnya. Sehingga bisa menebak momen dan mempermudah meng-capture. Apalagi saat memotret konser artis luar negeri yang hanya dibatasi 3 lagu pertama, memahami karakter band menjadi penting.

"Lihat Youtube dulu, video-videonya dulu. Keuntungannya jadi tahu bagaimana mencapture momennya. Kapan artisnya suka loncat, pada beat yang seperti apa, pada lagu yang bagaimana," tandas Iyan.

4. Bila ingin mendapatkan foto di belakang panggung yang lebih eksklusif, mendekati pihak manajemen merupakan pilihan menarik.

"Cara terbaik itu kita deketan ke manajemennya bukan musisinya. Kalau Manajemen oke, musisi biasanya pasti oke. All access pun dapet, bisa motret di belakang panggung, di hotel dan bisa diajak jadi official team," katanya.

5. Asah teknik memotret dan perbanyak referensi fotografi panggung. Jangan ragu untuk memotret dari posisi penonton untuk membuat variasi gambar.

"Saya memakai bukaan besar. Main di ISO tinggi, 2500 atau 3200 dengan mode Manual. Referensi foto dari mana saja. Learning by doing," tandasnya.

"Saya berusaha menghindari pengulangan. Gua memotret Nidji lebih dari 10 kali, saya memotret dari posisi yang tidak sama, harus beda. Kalaupun posisinya sama, lensanya beda. Pengulangan itu basi," tandas Iyan yang saat ini menggunakan kamera full frame Nikon D610 ini.

6. Selesai memotret, simpan dalam folder yang aman. Edit seperlunya dan sesuai kebutuhan. Termasuk menyimpan file foto yang aman dan terjamin hak ciptanya.

"Gua pernah membayar Rp 2juta untuk me-recovery hardisk eksternal. Hardisknya error karena saya mencabut tanpa meng-eject terlebih dahulu. Pelajaran lah," pungkasnya. Berikut beberapa contoh foto konser karya Iyan.

(Ari/fyk)