Wajah Tokoh Sejarah Dibandingkan dari Lukisan, Film, dan Hasil AI
Hide Ads

FotoINET

Wajah Tokoh Sejarah Dibandingkan dari Lukisan, Film, dan Hasil AI

Pool - detikInet
Senin, 04 Agu 2025 06:16 WIB

Jakarta - Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.

Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.

Joan of Arc adalah pahlawan nasional Prancis. Foto: The Messenger: The Story of Joan of Arc/Columbia Pictures Industries, Jeanne d'Arc by Albert Lynch/Wikimedia Commons

Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.

Ia dikenal memimpin pasukan Prancis dalam kemenangan krusial di OrlΓ©ans pada 1429. Ini hasil dari AI seperti apa wajah Joan of Arc. Foto: via Brightside

Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.

Jeanne Antoinette Poisson, Marquise de Pompadour, atau lebih dikenal sebagai Madame de Pompadour, adalah seorang wanita berpengaruh di Prancis abad ke-18. Foto: Doctor Who/BBC Studios and co-producers, Β© FranΓ§ois Boucher/Jeanne-Antoinette Poisson, Marquise de Pompadour/Harvard Art Museums/Wikimedia Commons

Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.

Kecantikannya menjadikannya sebagai gundik resmi Raja Louis XV pada tahun 1745 dan mempertahankan pengaruhnya di istana hingga akhir hayatnya. Foto: via Brightside

Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.

Anne Boleyn adalah Permaisuri Raja Inggris dari tahun 1533-1536. Dia merupakan istri Raja Henry VIII. Foto: The Other Boleyn Girl/Universal Pictures, Near contemporary painting of Anne Boleyn at Hever Castle/Wikimedia Commons

Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.

Begini ayunya wajah Anne Boleyn menurut hasil AI. Foto: via Brightside

Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.

William Shakespeare adalah penulis drama, seorang pujangga terkenal. Karyanya yang terkenal seperti Hamlet (1623) dan Romeo and Juliet (1597). Foto: Shakespeare in love/Miramax Films, Portrait of William Shakespeare attributed to John Taylor/National Portrait Gallery/Wikimedia Commons

Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.

Kira-kira seperti ini rupa dari William Shakespeare. Foto: via Brightside

Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.

Seniman Vincent van Gogh melukis wajahnya sendiri. Foto: Doctor Who/BBC Studios and co-producers, Self-Portrait by Vincent van Gogh/Art Institute of Chicago/Wikimedia Commons

Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.

Kalau hasil generate AI, wajah van Gogh jadinya seperti ini. Mirip-mirip lukisannya, lah. Foto: via Brightside

Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.

Gaius Julius Caesar merupakan seorang pemimpin militer dan politik Romawi. Dia berpengaruh besar pada peristiwa yang mengarah pada jatuhnya Republik Romawi dan naiknya Kekaisaran Romawi. Foto: Asterix at the Olympic Games/Pathé Renn Productions, Tusculum portrait/Ángel M. Felicísimo/Museum of antiquities/Wikimedia Commons, CC BY 2.0

Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.

Sejarawan yakin wajah Julius Caesar seperti hasil AI ini. Foto: via Brightside

Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.

The Empress of China, Wu Zetian, juga dikenal sebagai Wu Zhao, Wu Hao, adalah satu-satunya perempuan dalam sejarah China yang secara resmi dan diakui berkuasa sebagai maharani. Foto: The Empress of China/Xian Longrui Film And TV Culture Media Co, Portrait of empress Wu/Wikimedia Commons

Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.

Begini paras cantik dari Wu Zetian dari hasil AI. Foto: via Brightside

Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.
Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.
Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.
Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.
Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.
Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.
Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.
Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.
Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.
Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.
Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.
Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.
Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.
Tokoh bersejarah berikut ini telah dilukis dan dilfilmkan. Ketika wajahnya diproses AI, hasilnya jadi lebih realistik.
(/)
Berita Terkait