Serem! Ini Deretan Alat Medis Jadul yang Bikin Merinding

Pemandian Schnee adalah sejenis pemandian listrik untuk mengobati rematik dan nyeri sendi. Populer di rumah sakit dan spa dari akhir tahun 1800-an hingga 1930-an, pasien akan duduk dengan setiap anggota tubuh terendam dalam baskom galvanisnya masing-masing. Arus listrik yang lembut dialirkan melalui air, membuat pemandian ini tidak sakit dan bebas dari kejutan atau ketidaknyamanan. Namun, pada awal abad ke-20, pemandian Schnee dianggap sebagai praktik dukun dan ditinggalkan oleh komunitas medis. Foto: Boredpanda

Fluoroskopi dada, yang banyak digunakan selama Perang Dunia II, memungkinkan dokter untuk melihat paru-paru dan jantung pasien secara langsung menggunakan layar fluoresen. Hal ini sangat berguna dalam mendiagnosis cedera kompleks dan infeksi paru-paru. Namun, fluoroskopi digital juga memaparkan dokter dan pasien pada tingkat radiasi yang tinggi. Kini, fluoroskopi digital telah mengurangi risiko paparan radiasi secara signifikan. Foto: Boredpanda

Saat ini, istilah "minyak ular" digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang palsu atau tidak jujur, tetapi pada abad ke-19, istilah ini merujuk pada minyak asli dari ular air yang digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok.

Minyak ini dianggap sebagai obat mujarab dengan khasiat anti-inflamasi yang luar biasa. Di AS, sejak awal 1900-an, banyak merek mulai memasarkan plasebo dan zat-zat berbahaya sebagai minyak ular, sehingga minyak ini menjadi simbol segala sesuatu yang palsu. Foto: Boredpanda

Sejak abad ke-16, merkuri telah digunakan sebagai pengobatan sifilis meskipun sangat beracun bagi tubuh manusia. Banyak pasien mengalami efek samping yang parah seperti kerusakan saraf, kegagalan organ, dan bahkan kematian setelah menjalani perawatan merkuri. Suntikan merkuri tetap populer hingga awal abad ke-20 ketika penisilin, pengobatan yang jauh lebih efektif, akhirnya ditemukan. Foto: Boredpanda

Pertumpahan darah adalah pengobatan kuno yang melibatkan pengambilan darah secara sengaja melalui veneseksi (membuka pembuluh darah dengan lanset atau pisau khusus) atau menggunakan lintah untuk mengobati penyakit dan kondisi kesehatan.

Para dokter percaya bahwa metode ini dapat menyeimbangkan cairan tubuh (empat cairan: darah, dahak, empedu kuning, dan empedu hitam, yang bertanggung jawab untuk kesehatan) dan mengusir penyakit. Dipraktikkan selama lebih dari dua milenium, pertumpahan darah ditinggalkan pada abad ke-19 setelah pengobatan ilmiah membuktikan bahwa metode ini berbahaya. Foto: Boredpanda

Kemungkinan merupakan cikal bakal tempat tidur berjemur modern, pemandian listrik merupakan alat terapi cahaya di awal abad ke-20. Pasien ditempatkan di dalam lemari berisi lampu ultraviolet yang memberikan dosis sinar matahari buatan ke kulit. Dianggap sebagai terapi mutakhir pada masanya, alat ini diyakini dapat memberikan banyak manfaat kesehatan, termasuk melancarkan sirkulasi darah, meredakan nyeri sendi, mengatasi masalah kulit, dan banyak lagi. Foto: Boredpanda

Tes tekanan menahan napas digunakan dalam diagnostik jantung awal abad ke-20 untuk menilai fungsi jantung dan pengaturan tekanan darah. Untuk tes ini, pasien diminta meniup ke arah kolom merkuri (pada dasarnya melakukan manuver Valsava) untuk menjaga manometer pada ketinggian yang ditentukan. Hal ini akan meningkatkan tekanan intratoraks pasien sementara dokter mendengarkan dengan stetoskop untuk mengamati perubahan sirkulasi darah mereka. Foto: Boredpanda

Diperkenalkan pada tahun 1927 oleh Dr. Manfred Sakel, terapi kejut insulin, juga dikenal sebagai terapi koma insulin, adalah pengobatan untuk skizofrenia dan penyakit mental lainnya. Terapi ini melibatkan penyuntikan insulin dosis tinggi kepada pasien untuk menyebabkan koma harian selama beberapa minggu.

Meskipun beberapa pasien mengalami perbaikan gejala, terapi kejut insulin berisiko, yang mengakibatkan koma berkepanjangan atau bahkan kematian. Pada tahun 1960-an, terapi ini ditinggalkan dan digantikan dengan obat antipsikotik baru. Foto: Boredpanda

Alat medis kontroversial dari awal abad ke-20 ini digunakan untuk memberikan terapi kejang listrik kepada pasien psikiatri. Alat ini memungkinkan mereka duduk di dalamnya seperti di kursi malas, lalu menerima terapi kejut dari mesin tersebut. Arus yang mengalir melalui kabel dan masuk ke dalam tubuh dikatakan menyebabkan kejang, yang konon bersifat terapeutik bagi pasien. Foto: Boredpanda

Lobotomi adalah prosedur bedah radikal yang disebut-sebut sebagai obat untuk depresi berat dan kondisi kejiwaan lainnya pada tahun 1940-an dan 1950-an. Dikenal karena alat dan metodenya yang kasar, prosedur ini melibatkan pemutusan jalur saraf di satu atau beberapa lobus otak dari jalur saraf di area lain.

Meskipun banyak pasien awalnya menunjukkan tanda-tanda perbaikan, lobotomi seringkali mengakibatkan defisit kognitif yang parah dan perubahan kepribadian. Pada tahun 1970-an, banyak negara dan beberapa negara bagian di AS telah melarang prosedur ini demi perawatan yang lebih manusiawi dan efektif. Foto: Boredpanda

Alat ini diciptakan oleh para ilmuwan di Laboratorium Brookhaven pada tahun 1961. Fungsi utamanya adalah mendeteksi tumor otak menggunakan emisi positron. Awalnya, alat ini hanya menampilkan lokasi tumor sebagai data mentah, tetapi satu dekade kemudian, para peneliti menemukan cara untuk mengubah data tersebut menjadi gambar otak yang sebenarnya. Pada tahun 1980, dokter kini dapat mengamati fungsi otak menggunakan mesin PET modern yang dikembangkan melalui penelitian ekstensif pada alat ini sebelum adanya PET. Foto: Boredpanda

Pada awal abad ke-20, lemari listrik adalah perangkat yang menggunakan bola lampu atau uap untuk meningkatkan suhu tubuh. Sebagai cikal bakal sauna dan diatermi modern, lemari listrik digunakan untuk memicu demam dan keringat buatan untuk kondisi seperti artritis. Meskipun umum digunakan di spa dan klinik sepanjang tahun 1930-an, penggunaan lemari listrik mulai berkurang seiring kemajuan pengobatan modern. Foto: Boredpanda