Foto Lukisan Terkenal dan Kehidupan Nyata Bikin Terperangah

Jalan Raya, Oxford oleh JMW Turner (1810) Sangat menggoda untuk mengatakan bahwa tidak ada yang berubah; bangunan Oxford tetap sama seperti 200 tahun yang lalu. Tetapi pertimbangkan dampak mobil dan semua yang mereka bawa, seperti tanda-tanda dan aspal, pada penampilan jalan Foto: x.com/@culturaltutor via Boredpanda

Palazzo Dario, Venesia oleh Claude Monet (1908) Monet hampir tidak dikenal karena "realisme"-nya, namun penggambarannya tentang Palazzo Dario entah bagaimana lebih indah, dan terasa hampir lebih jujur, daripada foto apa pun. Foto: x.com/@culturaltutor via Boredpanda

Kafe Malam oleh Vincent van Gogh (1888) Dalam beberapa hal van Gogh lebih "realistis" daripada yang diberikan orang-orang kepadanya — lihat pintu di latar depan kiri, misalnya. Tetap saja, dia memiliki bakat yang tak tertandingi untuk membuat tempat-tempat yang relatif biasa tampak sangat ajaib. Foto: x.com/@culturaltutor via Boredpanda

Matahari terbit di Matterhorn oleh Albert Bierstadt (1880-an) Gunung paling terkenal di Pegunungan Alpen yang dilukis oleh salah satu seniman lanskap terhebat di Amerika. Penggambaran yang cukup jujur — tetapi perhatikan, sekali lagi, bagaimana Bierstadt telah memanjangkan gunung secara halus untuk membuatnya lebih dramatis. Foto: Boredpanda

Piazza San Marco, Venesia oleh Canaletto (1730) Tampaknya tidak banyak yang berubah, tetapi kenyataannya adalah bahwa antara Canaletto yang melukis gambar ini dan foto yang diambil, menara lonceng runtuh (pada tahun 1902) dan dibangun kembali dengan batu bata persis seperti sebelumnya. Foto: x.com/@culturaltutor via Boredpanda

American Gothic oleh Grant Wood (1930) Rumah di latar belakang — Rumah Dibble di Eldon, Iowa — masih terlihat persis seperti Wood yang melukisnya. Tetapi Anda dapat melihat bagaimana Wood mengubah, dan hampir membuat karikatur, model: saudara perempuannya Nan Wood Graham dan dokter giginya Byron McKeeby. Foto: x.com/@culturaltutor via Boredpanda

El Khasné, Petra oleh Frederic Edwin Church (1874) Tidak banyak yang berubah di sini sejak 1874 — dan tidak banyak yang berubah dalam dua ribu tahun sejak Petra diukir oleh Nabataeans. Foto: x.com/@culturaltutor via Boredpanda

Mont-Saint-Michel oleh James Webb (1857) Perhatikan bagaimana Webb telah membuat Mont-Saint-Michel lebih vertikal, memperpanjang bangunan dan menanjakan bukit itu sendiri. Metode umum yang digunakan oleh para seniman untuk membuat tempat-tempat nyata lebih indah. Foto: x.com/@culturaltutor via Boredpanda

Gereja di Auvers oleh Vincent van Gogh (1890) Foto: x.com/@culturaltutor via Boredpanda

Dunia Christina oleh Andrew Wyeth (1948) Rumah Olson di Maine kurang lebih tetap sama seperti saat Andrew Wyeth membuat lukisan legendarisnya. Sebuah bangunan biasa, pada dasarnya tidak mencolok dalam kehidupan nyata — yang diubah menjadi sesuatu yang hampir fantastis oleh Wyeth. Foto: x.com/@culturaltutor via Boredpanda

Abside de Notre Dame oleh Charles Meryon (1854) Hal yang aneh tentang pemandangan ini adalah bahwa Meryon melukis Notre-Dame setelah puncak menara Abad Pertengahan yang asli diturunkan dan sebelum yang baru ditambahkan pada tahun 1859... yang terbakar pada tahun 2019. Dua Notre-Dame tanpa spire. Foto: x.com/@culturaltutor via Boredpanda

Istana Doge oleh Claude Monet (1908) Mungkin ketidaktertarikan Monet terhadap detail dan kecintaannya pada efek cahaya adalah kelemahan di sini — arcade istana yang menyenangkan telah meleleh. Namun, sekali lagi, lukisan itu entah bagaimana lebih menawan daripada fotonya. Foto: x.com/@culturaltutor via Boredpanda

Malam yang diterangi cahaya bulan di Bosphorus oleh Ivan Aivazovsky (1894) Tempat lain — Istanbul, disebut Konstantinopel pada zaman Aivazovksy — di mana pemandangannya hampir identik. Dengan pengecualian, tentu saja, Jembatan Bosphorus yang besar di belakang (memanjang, lagi) Masjid Ortaköy. Foto: x.com/@culturaltutor via Boredpanda

Interior St Peter oleh Giovanni Paolo Panini (1760) Sedikit yang telah berubah di sini sejak 1760, tetapi hal yang aneh tentang lukisan Panini — dan begitu banyak seni — adalah perspektifnya yang mustahil. Pandangan Panini yang dimanipulasi bukanlah sesuatu yang bisa dilihat oleh mata atau kamera. Foto: x.com/@culturaltutor via Boredpanda