Potret Desa Hantu Muncul Lagi Setelah 30 Tahun Tenggelam
Hide Ads

FotoINET

Potret Desa Hantu Muncul Lagi Setelah 30 Tahun Tenggelam

Pool - detikInet
Kamis, 25 Nov 2021 19:50 WIB

Jakarta - Desa Aceredo di Spanyol dijuluki desa hantu setelah ditinggalkan warganya 30 tahun lalu dan terendam air untuk waduk. Reruntuhan desa tersebut kini muncul lagi.

Desa Aceredo

Sebuah desa di Spanyol yang ditinggalkan warganya 30 tahun lalu karena proyek pembangunan waduk, tiba-tiba muncul kembali. Reruntuhan rumah penduduk tampak ketika permukaan air turun. Foto: AFP via Daily Mail

Desa Aceredo

Dalam sebuah tragedi nasional, Aceredo, nama desa tersebut, dibanjiri pada tahun 1992, ketika pembangkit listrik tenaga air Portugis menutup pintu airnya. Sungai Limea yang berada dekat wilayah tersebut membanjiri tanah dan bangunan di sekitarnya. Foto: AFP via Daily Mail

Desa Aceredo

Tak disangka, 30 tahun kemudian, sebuah gambar langka menunjukkan rendahnya permukaan air di waduk Lindoso mengungkap sisa-sisa bangunan yang dulunya adalah rumah, lahan pertanian dan lumbung milik penduduk Aceredo sebelum dipaksa menyerahkan tanah mereka. Banyak dinding bangunan telah runtuh, tetapi tak sedikit pula beberapa struktur tetap utuh. Foto: AFP via Daily Mail

Desa Aceredo

Sebanyak 70 rumah desa yang terbuat dari batu dan kayu sebagian masih berdiri, sedangkan yang lainnya ambruk atau hanyut. Ada juga sebagian bangunan yang atapnya bisa bertahan selama beberapa dekade terendam air. Foto: AFP via Daily Mail

Desa Aceredo

Ditemukan pula garis-garis tanah pertanian yang ditandai dengan dinding batu, jalan-jalan tua, dan jalan setapak yang melintasi desa kecil yang dulunya merupakan rumah bagi sekitar 120 penduduk. Foto: AFP via Daily Mail

Desa Aceredo

Seperti dikutip dari Daily Mail, kendaraan tua dan barang-barang pribadi lainnya yang telah berkarat berserakan di antara reruntuhan. Menariknya, barang-barang lain seperti botol kaca dan hiasan rumah tetap ada di tempatnya di atas meja atau rak seperti ketika sebelum ditinggalkan pemiliknya. Foto: AFP via Daily Mail

Desa Aceredo

Tragedi Aceredo dimulai ketika kesepakatan dicapai pada tahun 1968 antara kepala negara dari Spanyol dan Portugal, Francisco Franco dan AntΓ³nio de Oliveira Salazar Salazar, untuk menggunakan sungai perbatasan bersama mereka untuk membangun bendungan Lindoso. Foto: AFP via Daily Mail

Desa Aceredo

Tapi kesepakatan berikutnya menimbulkan konsekuensi, yaitu pengambilalihan tanah dan rumah milik sejumlah desa dan penduduknya di wilayah tersebut. Foto: AFP via Daily Mail

Desa Aceredo

Untuk menyingkirkan penduduk desa setempat, perusahaan pembangkit listrik tenaga air Portugis EDP mulai bernegosiasi. Foto: AFP via Daily Mail

Desa Aceredo

Pada awalnya, mayoritas masyarakat yang tinggal di Aceredo tidak berminat meninggalkan rumah mereka. Foto: AFP via Daily Mail

Desa Aceredo

Sementara itu, beberapa orang lainnya menyerah pada kompensasi yang ditawarkan kepada mereka. Namun, segera setelah perusahaan 'meyakinkan' 51% penduduk, pengambilalihan paksa diterbitkan dan tidak ada jalan untuk damai, meski ada demonstrasi, mogok makan dan konfrontasi dengan polisi. Foto: AFP via Daily Mail

Desa Aceredo

Selain Aceredo, empat desa lainnya, O Bao, Buscalque, A Reloeira, dan Lantemil juga tenggelam ketika bendungan ditutup, memaksa penduduknya pergi pada tahun 1992. Foto: AFP via Daily Mail

Desa Aceredo

Sedangkan penduduk kota lain yang berada di dataran lebih tinggi memiliki lebih banyak waktu untuk bersiap menghadapi banjir. Foto: AFP via Daily Mail

Desa Aceredo

Dalam satu kasus, orang-orang desa bahkan membongkar gereja mereka, bata demi bata untuk membangunnya kembali di tempat baru. Bahkan ada yang sempat menggali makam sanak saudara mereka untuk ikut pindah sebelum area tersebut menjadi waduk. Foto: AFP via Daily Mail

Desa Aceredo
Desa Aceredo
Desa Aceredo
Desa Aceredo
Desa Aceredo
Desa Aceredo
Desa Aceredo
Desa Aceredo
Desa Aceredo
Desa Aceredo
Desa Aceredo
Desa Aceredo
Desa Aceredo
Desa Aceredo
(/)