Ngeri! Ini Potret Perubahan Bumi Selama Dekade Terakhir

Karena salinitasnya yang tinggi, suhu lebih dari 40° C (104° F), dan alkalinitas yang dapat mencapai pH lebih dari 12, Danau Natron, Tanzania menjadi salah satu danau paling mematikan dan berbahaya di Bumi. Foto: dok Brightsight

Dalam beberapa tahun terakhir, Amazon telah menjadi salah satu wilayah yang paling terpengaruh oleh perubahan iklim karena perubahan fungsi lahan. Foto: dok Brightsight

Gletser Columbia yang terletak di pantai selatan Alaska, AS, adalah salah satu yang paling terpengaruh oleh perubahan suhu dalam beberapa dekade terakhir, terutama karena pemanasan global. Foto: dok Brightsight

Akibat eksploitasi pasir minyak di Kanada. Foto: dok Brightsight

Pada tahun 1960, sebuah proyek dilakukan untuk menyalurkan air dari Laut Aral untuk menghasilkan kapas dan tanaman lain di tengah padang pasir. Proyek ini akhirnya malah mengeringkan danau. Foto: dok Brightsight

Selama 4 dekade terakhir, kota Las Vegas telah meningkatkan populasinya sekitar lima kali lipat. Tetapi ekspansi sebesar itu dan peningkatan suhu membuat ukuran Danau Mead terus berkurang dari waktu ke waktu seperti yang dilihat pada gambar di atas. Foto: dok Brightsight

Pine Island Glacier adalah sungai es besar yang dapat ditemukan di benua Antartika juga sedang sangat dipengaruhi oleh pemanasan global. Yayasan Sains Nasional AS memperkirakan bahwa jika gletser ini mencair dan melepaskan air lelehannya ke laut, permukaan laut akan naik sekitar 61 meter. Foto: dok Brightsight

Meski mengalami kerusakan karena alam, Bumi melakukan pemulihan sendiri. Seperti kawasan gunung berapi Pinatubo yang meletus 1991 yang merusak area sekitar dan kini secara bertahap memulihkan aspek alaminya setelah kerusakan akibat letusan gunung berapi. Foto: dok Brightsight

Selain kerusakan, ada banyak perubahan positif yang terjadi. Tanaman terbengkalai diubah menjadi hutan hijau subur di Rusia Foto: dok Brightsight

Pemulihan cagar ekologi di China Foto: dok Brightsight

Salah satu pembangkit listrik tenaga surya yang dibangun oleh China untuk menghasilkan listrik dengan menggunakan cahaya matahari sebagai sumber dayanya. Foto: dok Brightsight