Perusahaan Teknologi Mentereng Ini Ternyata Masih Buntung
MENU
Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
Yang sedang ramai dicari
  1. Loading...
Promoted
Terakhir yang dicari
    Loading...
Hide Ads
detikInet Fotoinet

FotoINET

Perusahaan Teknologi Mentereng Ini Ternyata Masih Buntung

Istimewa - detikInet
Selasa, 03 Des 2019 06:30 WIB

Jakarta - Deretan perusahaan teknologi berikut ini namanya cukup mentereng dan nilainya miliaran dolar, tapi ternyata belum sekalipun meraih untung.

Aplikasi messaging Snapchat dibuat oleh perusahaan Snap buatan Evan Spiegel pada tahun 2011. Valuasinya saat ini USD 21,7 miliar, tapi tahun 2018 merugi USD 1,3 miliar. Foto: internet

Zillow adalah perusahaan database real estate, lahir tahun 2004. Valuasi saat ini tembus USD 8,38 miliar, tapi tahun silam buntung USD 119,9 juta. Foto: istimewa

Square lahir tahun 2009 dan merupakan perusahaan teknologi keuangan. Nilai perusahaan sudah tembus USD 29,6 miliar tapi tahun silam merugi USD 38,46 juta. Foto: istimewa

Pionir transportasi online Uber berdiri tahun 2009 dengan valuasi saat ini tembus USD 50,4 miliar. Sayangnya, mereka masih terus merugi dengan catatan tahun 2018 mencapai USD 1,8 miliar. Foto: Maikel Jefriando/detikFinance

Lyft merupakan aplikasi transportasi online pesaing Uber. Didirikan tahun 2012, valuasinya saat ini mencapai USD 14,59 miliar, tapi merugi tahun silam senilai USD 911 juta. Foto: Aplikasi Lyft (GettyImages)

Pinterest adalah media sosial yang berdiri tahun 2009. Valuasi terkininya USD 10,9 miliar, namun menelan kerugian USD 63 juta tahun silam. Foto: InStyle

WeWork dengan valuasi USD 4,9 miliar didirikan tahun 2009 sebagai startup berbagi kantor atau coworking space. Sayangnya, pengelolaan yang buruk membuatnya tahun silam buntung USD 1,6 miliar. Foto: Reuters

Startup pemutar musik digital Spotify berdiri tahun 2006. Nilainya saat ini USD 25,8 miliar, dengan kerugian tahun silam USD 78 juta. Foto: detikINET/Adi Fida Rachman

Perusahaan mobil listrik Tesla didirikan Elon Musk di tahun 2003. Valuasi terkini menembus USD 59,3 miliar, tapi tahun silam menderita kerugian USD 976 juta. Foto: Pradita Utama/detikcom

(/)
perusahaan teknologi

Berita Terkait

Berita detikcom Lainnya

Berita Terpopuler

Lihat Selengkapnya

Berita Terpopuler

Lihat Selengkapnya