Google+ mungkin telah lama ditinggalkan penggunanya. Tapi bocornya data milik jutaan pengguna akhirnya mengakhiri nasib media sosial buatan Google ini. Foto: istimewa
Facebook mengalami tahun yang dipenuhi skandal. Mulai dari skandal Cambridge Anlaytica, bocornya data milik 50 juta pengguna, menyewa konsultan untuk menyerang kritik mereka, hingga kerjasama bagi-bagi data pengguna dengan perusahaan teknologi lain. Foto: Reuters
Kehadiran PlayStation Classic mungkin telah ditunggu-tunggu oleh penggemarnya. Tapi, keputusan untuk tidak menyertakan game klasik seperti Crash dan Tomb Raider membuat keputusan untuk membawa kembali konsol klasik ini percuma. Foto: PlayStation
AirPower, wireless charger milik Apple dijadwalkan akan hadir pada tahun 2018. Tapi hingga sekarang, masih belum ada tanda-tanda kehadirannya. Foto: CNET
HTC semakin terpuruk di tahun ini dan hanya merilis sedikit smartphone, jauh dari masa kejayaan mereka. Bahkan perusahaan asal Taiwan ini dilaporkan membatalkan seluruh rencana membuat ponsel flagship pada paruh pertama 2019. Mereka tak lagi sanggup membuatnya lantaran melihat U12+ tak mencatat penjualan memuaskan. Foto: istimewa
Sepanjang 2018, YouTube dihantui oleh konten-konten yang tidak pantas. Mulai dari konten anak-anak yang justru tidak ramah untuk anak, hingga konten rasis, seksis, dan anti-Semit. Foto: Sean Gallup/Getty Images
Tidak hanya Facebook dan YouTube, Twitter juga memiliki masalah dengan akun dan konten nakal. Bahkan Twitter dinilai merupakan platform yang beracun bagi wanita, terutama wanita berkulit hitam. Foto: Reuters/Kacper Pempel
Seharusnya menjadi proyek rahasia, proyek Dragonfly milik Google malah terbongkar dan menjadi kontroversi. Keputusan Google untuk menghadirkan mesin pencari yang telah disensor untuk pasar China dinilai tidak sejalan dengan prinsip kebebasan berbicara. Foto: Arnd WIegmann/Reuters
Trio iPhone XS, XS Max dan XR yang diluncurkan pada bulan September sepertinya tidak disambut dengan begitu hangat. Harganya yang selangit dan kurang terobosan berarti sepertinya mempengaruhi jumlah permintaan yang terus menurun. Harga saham Apple pun terus tergerus karenanya. Foto: YouTube/Unbox Therapy
Gionee sempat masuk jajaran atas produsen ponsel terbesar di China dan beroperasi pula di beberapa negara. Sayang karena satu dan lain hal, terutama karena pendirinya gemar judi dan menghabiskan uang perusahaan, vendor ini telah dinyatakan bangkrut. Foto: istimewa.