Selfie Startup Indonesia Bernilai Rp 56 Triliun

Gelar unicorn disematkan pada startup yang memiliki valuasi bisnis lebih dari USD 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. Di Indonesia, unicorn-nya saat ini adalah Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

Di acara NextICorn yang digelar di Nusa Dua, Bali, para bos startup unicorn ini berada di satu panggung. Momen langka ini pun diabadikan melalui selfie bersama. Andai potret selfie ini dihargai berdasarkan valuasi minimal masing-masing keempat unicorn tersebut (Rp 14 triliun), boleh dibilang ini adalah potret selfie mahal bernilai Rp 56 triliun, bahkan lebih! Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

Selain para pendiri startup unicorn tersebut, di saat bersamaan hadir juga Menkominfo Rudiantara, Kepala BKPM Thomas Lembong, dan Shailendra Singh dari Sequoia. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

CEO BukaLapak Achmad Zaky memposting momen ini di akun Instagram miliknya. Foto: Instagram @achmadzaky

Dalam kesempatan ini, empat CEO Unicorn Indonesia dilantik menjadi Menteri Virtual. Adapun yang melantik keempatnya Menkominfo Rudiantara. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

"Kalau saya seandainya seorang Presiden Virtual, saya akan mengangkat empat CEO unicorn Indonesia jadi Menteri. Nadiem (CEO Go-Jek) menjadi Menteri Transportasi, William (CEO Tokopedia) menjadi Menteri e-commerce dan perdagangan, Zaky (CEO BukaLapak) jadi Menteri UMKM dan Koperasi dan Ferry Unardi (CEO Traveloka) menjadi Menteri Pariwisata," kata Rudiantara. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

Tentu sebutan itu sekadar ekspresi bagaimana rasa kebanggaan Menkominfo terhadap keempat CEO startup unicorn. Mereka telah menjadi role model bagi industri digital di Tanah Air. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

Di atas panggung NextICorn, CEO dan Founder Go-Jek Nadiem Makarim, CEO dan Co-Founder Traveloka Ferry Unardi, CEO & Co-Founder Tokopedia William Tanuwijaya dan CEO & Founder Bukalapak Achmad Zaky, memaparkan bagaimana perjuangan mereka hingga menjadi unicorn. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

Tak ketinggalan, keempatnya menyampaikan pesan kepada pelaku startup agar berhasil seperti mereka. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

Ferry memberikan masukan bagi para startup agar cerdik melihat peluang dan menggunakannya untuk mengembangkan bisnis. Sedangkan bagi para investor, Ferry meminta agar mereka tidak hanya membaca Indonesia melalui internet, tapi melihat potensinya secara langsung. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

Sementara Nadiem mengatakan, aset yang paling penting bukanlah uang namun sumber daya manusia. Sebab bisnis bisa naik turun, sementara yang bisa dikontrol dan dipertahankan adalah sumber daya manusianya. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

Nadiem menyarankan agar para founder jangan pernah mengambil keputusan saat mengalami rasa takut. "Jika diliputi rasa takut karena ada tendensi, berhenti untuk mengambil keputusan saat itu. Itu akan menjauhkanmu dari sebuah kesalahan," ujarnya. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

Sedangkan Ahmad Zaky menyatakan pentingnya menjalankan visi dan misi agar dapat melampaui bisnis. William sendiri memberi masukan agar para pelaku start up harus mampu konsisten antara apa yang diimpikan, dipikirkan, disampaikan, dan yang dilakukan. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

Berlangsung di Nusa Dua, Bali, gelaran Next ICorn akan berlangsung selama dua hari, 9-10 Mei 2018. Menkominfo Rudiantara, Kepala BKPM Thomas Lembong, serta empat CEO Unicorn Indonesia dan lebih dari 70 startup yang akan langsung mendeklarasikan 'Indonesia is Digital Paradise' di hadapan 67 pemodal ventura dunia. Foto: Adi Fida Rahman/detikINETFoto: Adi Fida Rahman/detikINET

Selain itu, selama 2 hari penyelenggaraan, NextICorn akan memfasilitasi pertemuan startup nasional dengan investor global. Diharapkan dari sini akan muncul unicorn baru. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

Acara ini merupakan buah kolaborasi Kominfo dan AMVESINDO dan Global Consulting Ernst & Young ini sudah menarik perhatian investor global. Sejauh ini, sudah terkonfirmasi ada lebih dari 800 pertemuan dengan investor. Foto: detikINET/Adi Fida Rahman