Para Genius yang Menguak 'Borok' Facebook dan Zuckerberg
Hide Ads

FotoINET

Para Genius yang Menguak 'Borok' Facebook dan Zuckerberg

Istimewa - detikInet
Jumat, 30 Mar 2018 10:37 WIB

Jakarta - Beberapa sosok pintar di jagat teknologi, bahkan mantan bos Facebook sendiri, secara langsung dan tak langsung memberi peringatan soal bahaya Facebook.

Justin Rosensetein menciptakan tombol Like tahun 2007, tapi ia sekarang khawatir akan dampak psikologis penggunaan jejaring sosial semacam Facebook.  Maka pria berusia 34 tahun yang tahun 2009 mengundurkan diri dari Facebook itu coba meminimalisir penggunaan aplikasi, khususnya Facebook. Foto: The Verge

"Sangat umum manusia menciptakan sesuatu dengan niat baik tapi malah punya konsekuensi negatif," kata Justin. Ia tak ingin orang kecanduan medsos yang berdampak kurang baik. Misalnya bikin depresi atau memecah konsentrasi. Belum lagi marak penyebaran hoax. "Semua orang terpecah konsentrasinya. Sepanjang waktu," katanya. Foto: The Verge

Sean Parker, presiden pertama Facebook, menyatakan jejaring sosial itu sengaja dirancang untuk membuat penggunanya kecanduan. Dan belakangan, ia sendiri sudah tidak mau mengaksesnya. Tidak cuma Facebook, dia juga tidak menggunakan media sosial yang lain. "Karena terlalu membuang waktu," kata Parker. Foto: Getty Images

Parker menyebut bahwa sejak awal, Facebook dirancang agar pengguna menghabiskan waktu selama mungkin. "Artinya kami perlu memberikan kalian sedikit kesenangan, karena seseorang suka atau mengomentari postingan kalian. Dan itu akan berkontribusi pada lebih banyak konten dan kalian mendapat lebih banyak like serta komentar," papar dia. Foto: Instagram

Elon Musk memang tidak mengumbar nasehat apa-apa, tapi dia tanpa ragu menghapus akun Facebook perusahaan SpaceX dan Tesla miliknya, yang digemari jutaan orang setelah skandal Cambridge Analytica menyeruak, di mana data puluhan juta pengguna Facebook dimanfaatkan untuk kampanye Pilpres Donald Trump. Foto: REUTERS/Mario Anzuoni/File Photo

Elon sendiri tidak memiliki akun Facebook. Akun media sosialnya yang aktif adalah Twitter dan Instagram. Seperti diketahui, Instagram juga merupakan layanan milik Facebook. Sejauh ini, akun Instagram miliknya @elonmusk masih tetap aktif. Foto: Elon Musk dan mobil Tesla (Recode)

Dalam cuitan di Twitter belum lama ini, pendiri WhatsApp Brian Acton terang-terangan mengatakan, ini adalah saat yang tepat untuk 'memboikot' jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg itu. "Sudah saatnya," tulisnya singkat, dengan disertai tagar #deletefacebook. Foto: Business Insider

Entah mengapa Acton seakan membenci Facebook yang notabene membuatnya kaya raya karena pembelian WhatsApp senilai USD 19 miliar. Mungkin ia memang gerah karena jejaring sosial itu kadang abai soal privasi para penggunannya. Foto: istimewa

Tim Cook mengungkapkan perlunya upaya pencegahan dalam menghindari terjadinya penyalahgunaan data seperti yang dialami Facebook. Ia menggaungkan pembuatan regulasi lebih kuat dalam mengatur privasi pengguna platform online. Peraturan harus mampu mencegah informasi dari sejumlah user disatukan dan dimanfaatkan untuk kepentingan lain di luar pengetahuan pemilik data itu sendiri. Foto: GettyImages/Justin Sullivan

"Saya pikir situasi (yang dialami Facebook) saat ini sangat mengerikan dan menjadi masalah besar sehingga sekiranya dibutuhkan sebuah regulasi yang dirancang dengan amat baik," ujarnya. Foto: Stephen Lam/Getty Images

Melalui akun Twitter, Edward Snowden mengunggah video wawancara Mark Zuckerberg dengan BBC pada 2009 lalu. Dalam rekaman tersebut, CEO Facebook ini mengatakan bahwa informasi yang dimasukkan pengguna akan dimiliki oleh user itu sendiri dan tidak akan dijual. Snowden denan demikian, membuka borok Zuck, bahwa dia tak menepati janjinya menjaga data user. Foto: AFP PHOTO / FREDERICK FLORIN

Dalam kicauan berikutnya, Snowden  menambahkan sebuah tautan merujuk ke wawancara Zuck dengan TechCrunch. DI wawancara yang dilangsungkan pada 2010 itu, Zuck mengatakan sistem di dalam Facebook menyesuaikan dengan norma sosial yang berada di masyarakat. Ia menambahkan, Facebook juga sangat mementingkan privasi dari pengguna jejaring sosial yang dimilikinya tersebut. Foto: istimewa

(/)