Mengintip Data Center Raksasa Facebook di Dekat Kutub

Data centernye sendiri terletak di sebuah kota bernama Lulea, yang berada di bagian selatan Arctic Circle, dan dikelilingi oleh hutan dan sungai es. Foto: Facebook

Dengan suhu sekitar yang sangat dingin itu, sistem pendingin data centernya bisa dibuat seminimal mungkin, sehingga listrik yang dipakai pun akan lebih sedikit. Foto: Facebook

Ditambah lagi Facebook 'membuat' listriknya sendiri, menggunakan energi yang terbarukan. Seperti 12 pembangkit listrik tenaga air yang dipasang di sungai di sekitar data center. Foto: Facebook

Ruang utama di data center ini sangat besar, sampai-sampai para engineernya perlu skuter untuk mengitari ruangan ini. Foto: Facebook

Komponen yang digunakan diusahakan sesederhana mungkin, agar suhunya terjaga dan mudah diperbaiki. Foto: Facebook

Salah seorang karyawan data center Facebook, namanya Joakim Karlson, posisinya sebagai Mechanical Systems Specialist. Foto: Facebook

Menurut Emilie De Clercq, teknisi data center, hambatan terbesar bekerja di data center itu adalah saat akan keluar mobil dan menuju bangunan data center karena suhunya -30 derajat celcius. Foto: Facebook

Jika ada hardisk yang sudah tua, maka akan dihancurkan untuk melindungi privasi pengguna. Foto: Facebook

Ada 150 orang yang bekerja di sini, namun seringkali lorong-lorong server terlihat kosong. Foto: Facebook

Itu karena desainnya yang simpel, sehingga tiap 25 ribu server cuma membutuhkan 1 teknisi. Foto: Facebook

Kipas-kipas ini menarik udara dingin dari luar untuk mendinginkan ribuan server yang ada di dalam ruangan. Foto: Facebook

Namun saat musim dingin dan suhunya mencapai -30 derajat celcius, situasinya dibalik. Yaitu udara panas dari dalam ruangan server dipakai untuk menghangatkan ruangan lain. Foto: Facebook