'Penyiksaan' di Pabrik Smartphone Advan
Hide Ads

FotoINET

'Penyiksaan' di Pabrik Smartphone Advan

Angling Adhitya Purbaya - detikInet
Rabu, 27 Apr 2016 09:05 WIB

Jakarta - Bagian paling menarik dari pabrik smartphone adalah tahap quality control. Sample smartphone mengalami 'siksaan' untuk menguji ketahanannya.

Advan, salah satu produsen smartphone dan tablet lokal, memiliki pabrik di Semarang, Jawa Tengah. Pabrik yang awalnya sebagai tempat perakitan PC dan laptop tersebut, kini sudah memiliki kapasitas produksi hingga 32 ribu unit per hari. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikINET
Pabrik Advan atau PT Arga Mas Lestari berada di kawasan industri Candi Kota Semarang dan berada di lahan seluas 15.000 m2. Ada tiga ruang utama yaitu satu ruang spare part dan dua ruang utama produksi. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikINET
"Pabrik adalah wujud kemapanan insdustri Advan. Selain itu pabrik menjadi media untuk mempermudah Advan dalam menghadirkan jajaran produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat," kata Direktur Marketing Advan, Tjandra Lianto. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikINET
Mengajak sejumlah media, Miss Indonesia 2016 Natasha Manuel, Miss Social Inspiration 2016 Tasya Amalia Yaumi dan Miss Jateng 2016, Sabira Maharani, Advan memamerkan bagaimana perangkatnya dites ketahanan.Β  Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikINET
Semua ruangan dikunjungi mulai dari perakitan, pengetesan, hingga pengemasan. Perakitan dan pengujian dilakukan manual dan sangat teliti. Pekerja duduk saling berhadapan di meja dan di bagian tengah meja ada trek otomatis untuk meletakkan bagian yang rampung dikerjakan dan berjalan ke tahap berikutnya. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikINET
Bagian paling menarik perhatian adalah pada tahap quality control. Di sini, sample smartphone melewati pengujian dengan dibanting, dipanaskan, dan dimasukkan Burning Room. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikINET
Pada tahap uji ketahanan, seorang pekerja pabrik memasukkan sampel smartphone di mesin bernama drop test. Unit perangkat diangkat mesin yang mencengkram lalu dijatuhkan dari ketinggian tertentu sebanyak 100 kali. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikINET
Di sebelahnya, ada mesin menyerupai oven yang fungsinya untuk ketahanan panas dan kelembapan. Di mesin tersebut temperatur diatur menjadi panas ekstrim, dingin, atau lembab selama 1 sampai 2 jam. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikINET
Ada juga bagian yang dinamakan Burning Room. Namanya memang terdengar ekstrim, namun Burning Room di sini bukan berarti smartphone benar-benar dibakar. Di bagian ini, smartphone dinyalakan terus menerus selama 24 jam. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikINET
Jika tidak mengalami masalah, berarti smartphone tersebut layak dijual. Jika ada kerusakan, harus kembali ke perakitan. "Harus melewati quality control agar kualitasnya 100%," kata Tjandra. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikINET
Dijelaskannya, saat ini memang masih banyak komponen yang impor dari negara lain. Meski demikian, setidaknya pabrik Advan sudah 20% menggunakan komponen lokal. Ke depan, Advan berjanji memenuhi aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) agar menjadi 40%. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikINET
Advan saat ini masih fokus penerapan sistem alih teknologi yang secara efektif meracik berbagai komponen produk sehingga sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikINET
(/)