Sutradara, Musisi Hingga 'Tukang Ojek' Curhat ke Jokowi
Hide Ads

FotoINET

Sutradara, Musisi Hingga 'Tukang Ojek' Curhat ke Jokowi

Agung Pambudhy - detikInet
Selasa, 04 Agu 2015 16:02 WIB

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdialog dengan para pelaku di industri kreatif. Mereka menyampaikan unek-uneknya hingga masukan kepada orang nomor satu di Indonesia itu.

Acara ‎Dialog Komunitas Kreatif ini digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang, Selasa (4/8/2015). Presiden Jokowi didampingi oleh Kepala Badan Kreatif Triawan Munaf, Menkominfo Rudiantara, Menperin Saleh Husin dan Gubernur Bante Rano Karno.
Lucky Kuswandi, seorang sutradara mengawali dialog dengan menyampaikan kondisi industri perfilman Indonesia‎ saat ini. Lucky berharap pemerintah membuat regulasi yang bisa menguntungkan para pelaku industri film. "Kita punya dua masalah, infrastrkutur dan image. Penyebaran bioskop tidak merata. Kita harus bersaing merebut layar dengan produk impor," ungkap Lucky.
Lucky juga menilai ada masalah image dengan film Indonesia. Sebab hal itu terlihat dari minat nonton film kurang. Diperlukan rebranding dan peningkatan SDM di bidang film untuk membangkitkan perfilman Indonesia. "Kesimpulannya ditunggu intervensinya," harap Lucky.
Menanggapi hal itu, Jokowi mengakui industri film harus ditingkatkan dan budaya menonton harus didorong.
Jokowi berjanji akan menyiapkan regulasi yang mendukung industri tersebut yang juga bisa menarik investasi.
Jokowi juga berharap bioskop-bioskop bisa menyebar secara merata di seluruh Indonesia. Namun bioskop tersebut harus variatif dan mampu menjangkau hingga masyarakat kelas bawah.
Jokowi juga sempat berdialog dengan CEO Go-Jek Nadiem Makarim. Nadiem memberi saran kepada pemerintah agar fokus pada software (perangkat lunak) development.
"Hampir semua nelayan pegang handphone. Sehingga aplikasi untuk ketahui cuaca dan tempat ikan bagaimana. Petani juga bisa diinfokan cuaca, terkait penanaman. Juga berkaitan dengan harga cabai, beras, jagung semua bisa tahu. Itu bisa bantu yang kecil-kecil ini bisa terangkat," ucap Jokowi.
Presiden Jokowi saat berbicara di atas panggung.
Sementara itu musisi Yovie Widianto menawarkan konsep Raya Indonesia. Dimana setiap wilayah ada musisi yang menjadi mentor untuk masyarakat dari dari Sabang hingga Merauke. "Di maluku ada glen, di aceh ada tompi, di jakarta raisa untuk jadi mentor," jelasnya.
Dewi 'Dee' Lestari mewakili penulis dan industri percetakan berharap pemerintah menghapuskan PPN 10 persen untuk buku. Penulis novel ini juga meminta pemerintah memberi insentif bagi penyebaran buku.
Β Β Β Β  
Dewi 'Dee' Lestari mewakili penulis dan industri percetakan berharap pemerintah menghapuskan PPN 10 persen untuk buku. Penulis novel ini juga meminta pemerintah memberi insentif bagi penyebaran buku.
Β Β Β Β  
Dewi 'Dee' Lestari mewakili penulis dan industri percetakan berharap pemerintah menghapuskan PPN 10 persen untuk buku. Penulis novel ini juga meminta pemerintah memberi insentif bagi penyebaran buku.
Β Β Β Β  
"Insentif buku lokal, terutama di luar jawa, baik kultur penulis maupun harga buku. Di luar jawa buku bisa lebih mahal," harapnya.
Ratna Riantiarno dari Teater Koma berharap pemerintah menyediakan gedung-gedung kesenian yang layak.

Β Β Β Β Jokowi  kembali menegaskan bahwa pemerintah komitmen mendukung anggaran untuk perkembangan industri kreatif.

"Mudah-mudahan industrikreatif berkembang baik, pemerintah komitmen dukungan anggaran, dengan ini kitra harapkan indukreatf memberikan manfaat.," tutupnya.
(/)
Berita Terkait