Peneliti di Harvard Medical School Amerika Serikat menyatakan bahwa mendengarkan musik melalui MP3 player dan sejenisnya ternyata mendorong seseorang untuk terus memperbesar volume di earphone yang digunakan.
Besarannya pun tak tanggung-tanggung, yakni hingga 130 decibel (dB). Sebagai perbandingan, ukuran 130 db itu disamakan dengan suara yang kita dengar ketika tepat berada di samping mesin jet yang ingin lepas landas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, menurut Royal National Institute for the Deaf di Amerika Serikat, pada saat kita mendengarkan musik tanpa gangguan suara dari luar, di saat itulah kita harus melepas earphone yang dipakai. Sebab, hal tersebut menandakan volume musik yang kita nikmati terlalu keras.
Namun ironisnya, masih banyak yang kurang menyadari akibat negatif ini, sehingga tak salah jika semakin banyak pula orang yang mengarah kepada kerusakan serius pada telinganya. Kerusakan yang ditimbulkan pada indera pendengaran ini tidak akan secara langsung terasa. Telinga akan kehilangan kemampuannya perlahan-lahan seiring semakin bertambahnya usia.
Bahkan, berdasarkan penelitian Deaf and Hard Hearing Services of the Treasure Coast di New York yang dikutip detikINET dari wptv, Rabu (2/4/2008), sebanyak 12 dari setiap 100 anak berusia 6-19 tahun dikatakan beresiko kehilangan kemampuan pendengarannya akibat pemutar musik portabel. (ash/ash)