Pesan tawaran diri itu dikirim dengan menggunakan kode-kode, seperti "IkebLURV1800Yukichi2JC1", yang sekilas tampak seperti rangkaian huruf yang tak masuk akal alias membingungkan.
Pihak Kepolisian Jepang berusaha memecahkan kode-kode ini. Upaya pemecahan kode tersebut diawali dari kata pertama "Ikeb" yang diduga menunjuk pada tempat tinggal para gadis penjaja cinta tersebut, yakni Ikebukuro. LUVR, diterjemahkan menjadi "Aku akan bercinta denganmu", sementara 1800 menunjukkan waktu, yakni pukul 18.00 atau sama dengan pukul 06.00 sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari pesan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa para gadis penjaja cinta tersebut kebanyakan masih anak-anak, siswi kelas 1 SMP, berusia sekitar 13 tahun. Dari situ, pihak kepolisian menangkap para gadis penjaja cinta yang merupakan siswi SMP dan SMA di Tokyo dan Saitama.
Belum teridentifikasi apakah para gadis tersebut beraksi secara mandiri atau merupakan anggota prostitusi yang lebih besar. Kasus serupa pernah terjadi di Kuwait, di mana para pengguna ponsel menerima sms "Hai, aku Medeena, kontak aku dan aku akan membuatmu senang serta puas." (dwn/dwn)