Viral! Diduga Meteor Jatuh di Cirebon Picu Dentuman Keras

Tim - detikInet
Senin, 06 Okt 2025 06:46 WIB
Halaman ke 1 dari 2
Foto: Istimewa
Jakarta -

Fenomena langit langka menggegerkan warga Cirebon dan sekitarnya pada Minggu malam, 5 Oktober 2025. Sebuah cahaya terang berbentuk bola api melintas cepat di langit sekitar pukul 18.30 WIB, diikuti suara dentuman keras yang membuat tanah bergetar. Diduga meteor, benda ini disebut-sebut mendarat di dekat area Tol Ciperna dan memicu kebakaran di lokasi jatuhnya.

Video amatir yang diunggah warga di Instagram, TikTok, dan X (sebelumnya Twitter) memperlihatkan kilatan cahaya putih terang meluncur dari timur ke barat daya sebelum menghilang, disusul kobaran api di ufuk. Fenomena ini juga terlihat dari wilayah Tegal, Brebes, hingga Kuningan, menandakan skala meteor yang cukup besar.

Wamad (32), warga Kecamatan Mundu, mengatakan dirinya sempat mengira suara itu berasal dari ban kendaraan besar yang meledak di jalan tol dekat rumahnya. Namun, setelah melihat informasi di media sosial, ia sadar bahwa peristiwa tersebut lebih besar dari dugaan awal.

"Bener tadi ada suara kenceng pisan sampai pintu rumah bergetar. Awalnya saya kira ban truk pecah, ternyata katanya ada bola api jatuh di Lemahabang," ungkapnya dikutip dari detikJabar.

Penjelasan BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kertajati mengumpulkan data terkait suara dentuman keras disertai bola api terang yang diduga meteor di Cirebon, Jawa Barat. Kepala Tim Kerja Prakiraan, Data, dan Informasi BMKG Kertajati Muhammad Syifaul Fuad mengatakan pihaknya masih melakukan pengumpulan data awal terkait fenomena tersebut.

Ia menjelaskan dari sisi meteorologi, suara dentuman dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti sambaran petir, aktivitas gempa bumi atau peristiwa longsor.
Namun, kata dia, kondisi cuaca di wilayah Cirebon dan sekitarnya saat kejadian dinyatakan cerah berawan.

"Biasanya suara ledakan atau getaran bisa muncul dari awan konvektif akibat sambaran petir. Berdasarkan citra satelit, tidak ada indikasi awan konvektif di sekitar wilayah Cirebon saat kejadian," ujar Fuad dilansir Antara, Minggu (5/1/10/2025).

Fuad menegaskan hingga kini pihaknya belum mencatat, adanya aktivitas cuaca ekstrem atau fenomena meteorologis yang signifikan di wilayah tersebut.
Selain itu, dia menyampaikan hasil pantauan pun belum menunjukkan adanya aktivitas getaran yang signifikan di wilayah Cirebon.

Pada dasarnya, kata dia, fenomena yang berkaitan dengan meteor merupakan kewenangan lembaga yang membidangi antariksa.

Ia menyebutkan pihaknya tidak memiliki instrumen khusus, untuk mendeteksi pergerakan meteor atau benda langit.

"Terkait fenomena meteor atau benda antariksa merupakan kewenangan lembaga yang membidanginya seperti BRIN," tuturnya.



Simak Video "Video Kata BRIN soal Titik Koordinat Meteor yang Jatuh di Laut Jawa"

(afr/afr)
HALAMAN SELANJUTNYA
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork