Wartawan negara apapun yang kini berada di Israel dikenakan aturan sensor baru saat perang Iran-Israel. Pakai drone dilarang, berbagi video medsos pun dilarang.
Mungkin ini menjawab pertanyaan netizen kenapa tidak ada foto drone soal dampak serangan Iran di Tel Aviv dan kota-kota lain. Jawabnya: karena memang dilarang pemerintah Israel.
Dilansir dari Al Jazeera, Jumat (20/6/2025) para jurnalis pada Rabu (18/6) menerima surat edaran dari angkatan bersenjata Israel. Edaran ini berjudul Rising Lion - IDF Censor Guidelines for Media Coverage of Attack on the Israeli Home Front.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka menerapkan sejumlah larangan penggunaan perangkat teknologi yang biasa dipakai liputan oleh wartawan dan juga media sosial yang dipakai wartawan. Alasannya karena itu bisa membantu musuh Israel dan jadi ancaman keamanan nasional. Berikut daftar larangannya.
Jurnalis dan editor dilarang:
- Dilarang memfilmkan atau menyiarkan gambar lokasi terdampak, khususnya dekat instalasi militer.
- Dilarang menggunakan drone atau kamera wide-angle untuk menunjukkan area terdampak.
- Dilarang merinci lokasi persis area terdampak dekat instalasi keamanan.
- Dilarang menyiarkan gambar rudal Israel diluncurkan atau rudal Iran dicegat.
- Dilarang berbagi video dari media sosial tanpa kajian sensor berupa peringatan -sebagai catatan samping- bahwa itu mungkin 'berita palsu buatan musuh'.
Aturan sensor ini langsung diterapkan. Dilaporkan, ada fotografer yang siap mengambil gambar di Haifa, sampai ditangkap aparat.
Sebelum aturan ini, wartawan dari berbagai media pun sudah dikenakan aturan wajib mengirimkan artikel ke pihak militer Israel untuk dapat persetujuan dulu sebelum tayang di media masing-masing.
(fay/rns)