Meta Ancam Pecat Karyawan yang Bocorkan Omongan Zuckerberg
Hide Ads

Meta Ancam Pecat Karyawan yang Bocorkan Omongan Zuckerberg

Virgina Maulita Putri - detikInet
Senin, 03 Feb 2025 08:07 WIB
Mark Zuckerberg
Foto: Facebook Mark Zuckerberg
Jakarta -

CEO Meta Mark Zuckerberg tiba-tiba mengeluh karena omongannya sering dibocorkan di media. Saking kesalnya, Meta sampai mengancam akan memecat karyawan yang membocorkan omongan Zuckerberg.

Dalam rapat internal belum lama ini, Zuckerberg membagikan sejumlah informasi sensitif, termasuk komentar tentang keputusan mengakhiri program keberagaman (DEI), melonggarkan aturan tentang ujaran kebencian, dan memberhentikan karyawan yang dianggap memiliki kinerja buruk.

Zuckerberg juga mengeluhkan ucapan yang ia utarakan kepada stafnya sering kali bocor di internet. Ironisnya, keluhan Zuckerberg ini kemudian bocor ke media.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua yang saya ucapkan bocor. Dan itu menyebalkan bukan?" kata Zuckerberg dalam klip audio yang kabarnya dibocorkan ke 404 Media, seperti dikutip dari Fortune, Minggu (2/2/2025).

"Saya ingin bisa berbicara tentang berbagai hal dengan terbuka, namun saya juga mencoba untuk, ya, kami mencoba untuk membangun sesuatu dan menciptakan sesuatu yang bernilai di dunia, bukan menghancurkannya dengan membicarakan berbagai hal yang pasti akan bocor," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Keluhan Zuckerberg ini langsung ditanggapi oleh Chief Information Security Officer Meta Guy Rosen. Setelah rapat tersebut, Rosen mengirimkan memo ke seluruh staf Meta yang berisi peringatan agar mereka tidak membocorkan informasi.

"Ketika informasi dicuri atau bocor, ada dampak lebih besar daripada dampak keamanan secara langsung. Tim kita jadi kehilangan semangat, dan kita semua membuang-buang waktu yang seharusnya dapt digunakan untuk mengerjakan produk dan mencapai tujuan serta misi kita," kata memo tersebut.

Rosen menambahkan Meta pernah mengambil dan akan mengambil tindakan yang tepat, termasuk pemecatan, jika mereka menemukan individu yang membocorkan informasi.

"Kami baru-baru ini mengakhiri hubungan dengan karyawan yang membocorkan informasi rahasia perusahaan secara tidak pantas dan mencuri dokumen sensitif," tulis memo tersebut.




(vmp/rns)
Berita Terkait