Bill Gates Ungkap Kebiasaan Masa Kecil yang Membuatnya Sukses
Hide Ads

Bill Gates Ungkap Kebiasaan Masa Kecil yang Membuatnya Sukses

Fino Yurio Kristo - detikInet
Minggu, 08 Des 2024 10:31 WIB
NEW YORK, NY - SEPTEMBER 27:  Bill Gates attends the Plenary Session: Investing in Prevention and Resilient Health Systems during the second day of the 2015 Clinton Global Initiatives Annual Meeting at the Sheraton New York Hotel & Towers on September 27, 2015 in New York City.  (Photo by JP Yim/Getty Images)
Bill Gates Ungkap Kebiasaan Masa Kecil yang Membuatnya Sukses. Foto: Getty Images
Jakarta -

Apa rahasia sukses seorang Bill Gates? Ternyata masa kanak-kanaknya berperan besar dalam perjalanan dan kejayaan sang pendiri Microsoft. Ia tak yakin apakah ia akan menjadi miliarder jika tumbuh seperti anak-anak saat ini, di era smartphone dan media sosial.

Gates membantu membuat komputer dan internet ada di mana-mana. Namun, ia mungkin takkan pernah membangun Microsoft tanpa waktu yang ia habiskan di masa kecil dengan keliling bersama teman-teman, menjelajahi dunia luar, dan membaca serta berpikir mendalam di kamar selama berjam-jam.

"Saat gelisah atau bosan, atau mendapat masalah karena berperilaku buruk, saya akan menghilang ke kamar dan tenggelam dalam buku atau ide, sering kali selama berjam-jam tanpa gangguan," tulis Gates di blognya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemampuan mengubah waktu luang menjadi pemikiran dan pembelajaran yang mendalam jadi bagian mendasar dari diri saya. Itu juga penting bagi kesuksesan saya di kemudian hari," imbuhnya.

Dalam blognya, Gates merekomendasikan buku: "The Anxious Generation," karya psikolog sosial Universitas New York Jonathan Haidt, yang mengeksplorasi bagaimana smartphone dan medsos mengubah otak anak-anak.

ADVERTISEMENT

Buku tersebut berpendapat teknologi ini berperan menciptakan krisis kesehatan mental remaja, ditandai dengan meningkatnya tingkat kesepian dan depresi pada Generasi Z. Penggunaan smartphone dan medsos terus-menerus dapat berdampak negatif pada ingatan, kemampuan konsentrasi, dan rentang perhatian kaum muda.

Gates memilih masa kecilnya yang berbasis permainan yang menginspirasi pemikiran kreatif daripada masa kecil berbasis HP yang dialami banyak anak saat ini. "Rentang perhatian kita seperti otot dan gangguan yang tak henti-hentinya serta sifat adiktif media sosial membuatnya sangat sulit berkembang," tulis Gates.

Sepanjang kariernya, Gates sering kali memuji keberhasilannya karena kebiasaan membaca dan kemampuan mengisolasi diri. Tahun 1990-an, dia akan mengasingkan diri ke kabin terpencil di alam liar tanpa apa pun kecuali sekantong besar buku dan makalah.

Selama periode tersebut, Gates berkomitmen berkonsentrasi tanpa gangguan. Ia bahkan takkan memeriksa email sehingga dapat membaca, berpikir, dan menulis tentang masa depan tanpa gangguan

Pakar produktivitas Laura Stack menyebutnya brilian. "Kita harus menciptakan lingkungan yang memberi kemampuan memfokuskan pikiran tanpa gangguan dari rekan kerja, pasangan, anak-anak, hewan peliharaan, dan teknologi, atau kita tidak akan pernah bisa berkonsentrasi pada aktivitas tingkat tinggi," kata Stack.

Fokus intens Gates membantu memacu ide-ide besar, termasuk pengembangan Internet Explorer oleh Microsoft. "Tanpa kemampuan fokus secara intens dan mengikuti suatu ide ke mana pun ide itu mengarah, dunia bisa kehilangan terobosan yang muncul dari memusatkan pikiran pada suatu hal," tulis Gates.




(fyk/fyk)