Meta memperkenalkan fitur baru untuk Threads versi web, yang sangat mirip dengan sebuah aplikasi Twitter/X yang dulu sempat populer, yaitu Tweetdeck.
Tweetdeck adalah aplikasi untuk Twitter yang menampilkan Twitter dalam bentuk beberapa kolom, yang isinya bisa diatur sesuai kebutuhan pengguna. Misalnya berisi tab timeline, mention, DM, dan sejenisnya.
Aplikasi ini membuat pengalaman pengguna menjadi lebih efisien dan bisa dipersonalisasi sesuai kebutuhan pengguna. Hal itulah yang kemudian dihadirkan Meta di Threads lewat fitur bernama ThreadsDeck.
Lewat fitur ini pengguna Threads bisa memajang ratusan feed berbeda di laman Threads versi web. Artinya, pengguna bisa memasang satu kolom berisi feed sesuai topik spesifik yang diinginkan, atau sekadar kolom pencarian untuk keyword tertentu yang diinginkan.
Asyiknya, setiap kolom itu bisa terupdate secara otomatis, sehingga pengguna tak perlu meng-update setiap kolom satu-persatu, demikian dikutip detikINET dari Phonearena.
Oh ya, fitur baru ini sekaligus menambal masalah yang dikeluhkan oleh pengguna Threads, yaitu algoritma "for you" yang seringkali menampilkan postingan dari akun yang tidak diikuti, atau mungkin juga postingan lama. Ini karena pengguna bisa memajang feed "following" sebagai sebuah kolom tersendiri.
Fitur baru ini dipamerkan oleh bos Instagram Adam Mosseri, yang terlihat sangat bersemangat untuk memamerkan ThreadsDeck ini. Ia pun meminta masukan dari para pengikutnya yang mungkin punya ide untuk meningkatkan pengalaman pengguna di Threads.
Pengumuman dari Mosseri ini sekaligus mengakhiri masa pengujian singkat untuk fitur ThreadsDeck, yang baru diuji sejak pertengahan Mei lalu. Dari sini terlihat Meta terus-menerus berusaha meningkatkan pengalaman pengguna untuk Meta berbasis dari permintaan pengguna.
Simak Video "Video: Catatan Sadis 'Twitter Killer', Pembunuh Berantai 9 Orang di Jepang"
(asj/rns)