Kecanduan Candy Crush, Oknum Pastor Curi Uang Gereja Rp 647 Juta
Hide Ads

Kecanduan Candy Crush, Oknum Pastor Curi Uang Gereja Rp 647 Juta

Josina - detikInet
Minggu, 05 Mei 2024 07:45 WIB
Candy Crush
Kecanduan Candy Crush, Oknum Pastor Curi Uang Gereja Rp 647 Juta (Foto: Candy Crush)
Jakarta -

Seorang pastor Katolik di Amerika Serikat dilaporkan telah ditahan karena mencuri uang gereja senilai USD 40.000 atau sekitar Rp 647 juta akibat kecanduan game online Candy Crush.

Berdasarkan laporan dari auditor, pastor bernama Lawrence Kozak menggunakan kartu kredit Gereja St Thomas More untuk transaksi mikro dalam game di Candy Crush dan Mario Kart Tour.

Pada 25 April 2024, jaksa penuntut di Chester Country, Pennsylvania, menangkap dan mendakwa pastor tersebut atas pencurian dan pelanggaran lainnya selama waktu tiga tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria berusia 51 tahun ini dicopot dari jabatannya pada 2022 dan diberikan cuti administratif oleh Keuskupan Agung Philadelphia. Ia ketahuan mencuri dana gereja setelah seorang akuntan memeriksa keuangan gereja. Sebagian besar dana dihabiskan di App Store.

Dilansir detikINET dari NDTV, Minggu (5/4/2024) menurut The Philadelphia Enquirer, akuntan tersebut menemukan sejumlah transaksi yang besar di Apple Store, yang mana rekening kartu kredit tersebut terhubung dengan gereja. Kozak adalah pemegang ID Apple. Pembelian tersebut telah dilakukan terus menerus dari tahun 2019 hingga 2022.

ADVERTISEMENT

Selama interogasi polisi, ia mengungkapkan bahwa dirinya sedang mencari terapi untuk mengatasi kecanduannya terhadap game dan pengeluaran terkait game. Selain itu, Kozak mengatakan bahwa uang itu digunakan agar bisa naik level di game yang sedang dimainkannya.

Meskipun Kozak mengatakan bahwa kartu kredit tersebut dihubungkan dengan teleponnya untuk keperluan pengeluaran resmi gereja, dia membantah menggunakan kartu kredit gereja dengan sengaja. Ia mengakui kemungkinan telah menggunakan kartu kredit secara tidak sengaja.

Menurutnya, pengeluaran yang tidak disengaja itu terjadi karena kurangnya perhatian terhadap detail. Para detektif mengatakan bahwa alasannya tidak masuk akal.

Untuk melunasi sebagian utang kartu kredit, Kozak telah mengeluarkan dana sebesar USD 10.000. Dia telah meminta maaf kepada gereja dan memberi mereka tambahan USD 8.000 sejak penangkapannya.




(jsn/jsn)
Berita Terkait