Microsoft: OpenAI Digunakan Peretas Rusia, China sampai Iran
Hide Ads

Microsoft: OpenAI Digunakan Peretas Rusia, China sampai Iran

Argya D. Maheswara - detikInet
Jumat, 16 Feb 2024 12:15 WIB
Ilustrasi hacker
Microsoft: OpenAI Digunakan Peretas Rusia, China sampai Iran Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto
Jakarta -

Microsoft menyebutkan bahwa kelompok peretas yang disokong oleh Rusia, China, dan Iran menggunakan OpenAI untuk mengasah keterampilan peretasan. Hal ini diungkapkan Microsoft dalam sebuah laporan.

Saat ini, Microsoft telah melacak kelompok peretasan yang memiliki afiliasi dengan Rusia, China, dan Iran. Langkah ini sejalan dengan kebijakan Microsoft yang melarang kelompok peretas yang didukung kekuatan negara untuk menggunakan produk kecerdasan buatan (AI), selaras dengan perkataan Wakil Presiden Microsoft untuk Keamanan Pelanggan, Tom Burt.

"Terlepas dari apakah ada pelanggaran hukum atau pelanggaran persyaratan layanan, kami hanya tidak ingin aktor-aktor yang telah kami identifikasi, yang kami lacak dan ketahui adalah aktor ancaman dari berbagai jenis ini memiliki akses ke teknologi ini," ungkapnya seperti dilansir detikINET dari Reuters.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru Bicara Kedutaan China di AS, Liu Penghyu menyatakan bahwa laporan Microsoft tersebut merupakan tuduhan tidak berdasar. Menurutnya, selama ini China membantu penyebaran AI yang aman dan dapat dikendalikan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama umat manusia.

ADVERTISEMENT

Menurut Microsoft, kelompok peretas yang didukung Rusia, China dan Iran menggunakan Large Language Model (LLM) untuk meningkatkan kemampuan peretasan mereka. Komputer-komputer peretasan juga disempurnakan dengan AI.

Untuk peretas yang didukung Rusia, Microsoft menduga mereka bekerja sama dengan Intelijen Militer Rusia (GRU) menggunakan LLM untuk meneliti teknologi radar dan satelit di Ukraina.

Sedangkan peretas yang didukung Iran, Microsoft menduga mereka menggunakannya untuk menyusun pesan yang terlihat terpercaya. Di China, peretasan LLM digunakan untuk eksperimen mengenai badan intelijen lawan.

Walau begitu, OpenAI dan Microsoft melihat penggunaan AI oleh para peretas tersebut masih di tahap awal. Mereka tidak melihat para peretas tersebut membuat suatu terobosan dengan AI dalam aktivitas penetasannya.

Tonton Video: KuTips: Tutorial Hapus Perangkat Asing yang Nyangkut di Gmail

[Gambas:Video 20detik]



(rns/afr)