Houthi Yaman Incar Kabel Bawah Laut, Internet Dunia Bisa Putus
Hide Ads

Houthi Yaman Incar Kabel Bawah Laut, Internet Dunia Bisa Putus

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 07 Feb 2024 12:47 WIB
Kabel Fiber Optik Bawah Laut
Ilustrasi pemasangan kabel internet bawah laut. Foto: Defense.gov
Jakarta -

Pemerintah Yaman yang diakui oleh PBB memperingatkan akan kemungkinan kelompok Houthi yang didukung Iran, bisa memotong kabel internet bawah laut yang berada di Laut Merah.

Mereka menilai ini adalah ancaman serius terhadap salah satu infrastruktur digital terpenting di dunia. Moammar Al-Eryani, Menteri Informasi, budaya dan wisata Yaman, memberi peringatan itu di postingan X/Twitter, menyinggung analisis yang dipublikasikan di Gulf International Forum seperti dilansir, Rabu (7/2/2024).

Analisis tersebut memperingatkan potensi perubahan strategi Houthi di Laut Merah, dari menargetkan pengiriman barang jadi mengincar arus informasi global. Dalam analisis itu, analis Emily Milliken di Askari Defense & Intelligence yang berbasis di Washington mencemaskan kabel bawah laut sebagai korban berikutnya Houthi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka dapat menyesuaikan strategi untuk mengincar target baru dan mungkin lebih penting, kabel telekomunikasi bawah laut di selat Bab el-Mandeb," tulisnya. Dia merujuk postingan Telegram yang dilaporkan berafiliasi dengan Houthi, membagikan peta kabel bawah laut. Kabel itu tak hanya menghubungkan Yaman tapi juga seluruh benua.

"Bahkan kerusakan sebagian pada kabel bawah laut dapat menghilangkan akses internet di wilayah yang luas, sehingga menyebabkan gangguan ekonomi besar bagi seluruh negara," tulisnya. Itu karena ketergantungan dunia dan perekonomian global terhadap akses internet.

Saat ini, Houthi tak punya teknologi kapal selam untuk mencapai perairan dalam yang biasanya dilalui kabel. Namun, perairan relatif dangkal di wilayah tersebut membuat potensi ancaman cukup tinggi.

ADVERTISEMENT

Perusahaan telekomunikasi Yaman mengutuk ancaman tersebut. Yemen Telecom pun mendesak kelompok telekomunikasi untuk tidak bekerja sama dengan Houthi, dalam rangka mencegah mereka memperoleh pengetahuan tentang kabel bersangkutan.

Desember silam, Kementerian Telekomunikasi dan Teknologi Informasi yang dikuasai Houthi di Yaman membantah tudingan tersebut. Dikatakan serangan terhadap kapal-kapal Israel yang mereka anggap sebagai musuh, tidak berlaku bagi mereka yang melakukan pekerjaan pada kabel bawah laut.

Houthi sendiri sekarang sedang diserang oleh Amerika Serikat dan Inggris, setelah mereka menyerang beberapa kapal dagang sebagai solidaritas terhadap pejuang Hamas.




(fyk/fay)