Inggris Ungkap Ngerinya Laju Produksi Tank Rusia
Hide Ads

Inggris Ungkap Ngerinya Laju Produksi Tank Rusia

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 01 Feb 2024 19:30 WIB
Tank T-14 Armata Rusia
Parade tank Rusia. Foto: Getty Images
Jakarta -

Industri pertahanan Rusia terus ditingkatkan di tengah perang berkepanjangan dengan Ukraina, bahkan produksi tank mencapai taraf yang bisa dibilang mengerikan. Menurut intelijen Inggris, Rusia dapat membuat 100 tank sebulan, sehingga memungkinkan mereka untuk terus menyerang pada tingkat yang sama meskipun menderita kerugian besar.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa pasukan darat Rusia telah kehilangan hingga 365 tank tempur utama sejak awal Oktober, yang berarti mereka kehilangan lebih dari 100 tank per bulan. Tapi mereka bisa menggantikannya dengan kecepatan yang sama.

"Rusia mungkin dapat menghasilkan setidaknya 100 MBT (main battle tank) sebulan dan oleh karena itu tetap mempertahankan kapasitas untuk menggantikan kerugian di medan perang dan melanjutkan aktivitas ofensif di masa mendatang," kata mereka yang dikutip detikINET dari Insider.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenhan Inggris menambahkan bahwa Rusia, selain tank, telah kehilangan hingga 700 kendaraan lapis baja sejak Oktober. Sejak melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, Rusia telah kehilangan sekitar 2.600 tank tempur utama dan 4.900 kendaraan lapis baja lainnya.

Kemampuan Rusia untuk melanjutkan tingkat serangan yang sama muncul ketika dukungan yang diperoleh Ukraina dari negara-negara Barat, yang memberikan tank dan persenjataan yang lebih modern kepada Ukraina,mulai surut.

ADVERTISEMENT

Ukraina kehilangan tank dan kendaraan jauh lebih sedikit dibandingkan Rusia dalam konflik tersebut, menurut para pelacak senjata dan para ahli. Namun melemahnya dukungan Barat membuat Rusia diuntungkan.

Ukraina perlu bantuan untuk menjaga persenjataan dan armada tank tetap berfungsi. Di Amerika Serikat, Partai Republik menghalangi dukungan baru untuk Ukraina. Pentagon menyebut ini berarti tak ada dana bahkan untuk memperbaiki senjata yang sudah dikirim ke Ukraina. Adapun seorang anggota parlemen Jerman mengatakan Ukraina hanya memakai sejumlah kecil tank Leopard yang diberikan karena kurangnya suku cadang dan lambatnya perbaikan.

Para ahli mengatakan bahwa Rusia memiliki keunggulan material, industri, dan tenaga kerja dibandingkan Ukraina. Rusia tampaknya mampu memproduksi rudal dalam jumlah yang cukup untuk mengisi kembali persediaannya yang telah habis.




(fyk/fay)