Kecemasan Membayangi Pelayaran Perdana Kapal Terbesar Dunia

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 31 Jan 2024 09:45 WIB
Kecemasan Membayangi Pelayaran Perdana Kapal Terbesar Dunia. Foto: Dok. Royal Caribbean
Jakarta -

Kapal pesiar terbesar di dunia, Icon of the Seas, menggelar pelayaran perdana di 27 Januari. Kapal pesiar sebesar 5 kali Titanic itu mampu mengangkut ribuan penumpang. Salah satu keunggulannya adalah sistem bahan bakar ramah lingkungan meski masih ada kekhawatiran.

Ia lebih panjang dari tinggi Menara Eiffel dengan 20 dek. Ada 7 kolam termasuk kolam terbesar di laut serta taman air dengan enam seluncuran. Ada lebih dari 40 bar dan restoran. Lima kali lebih jumbo dari Titanic, kapasitas maksimumnya 7.600 penumpang dan sekitar 2.000 awak.

Pelayaran pertamanya terjual habis dan perjalanan tahun ini cepat terisi. Dengan fitur seperti mesin bertenaga gas alam cair (LNG), panas mesin untuk menghangatkan air, dan dapat menyambungkan listrik di pelabuhan, Icon of the Seas diklaim pemiliknya Royal Carribean kapal paling ramah lingkungan.

Kapal pesiar makin besar dengan rata-rata pertumbuhan 10.000 gross ton per dekade. Beberapa pihak cemas akan dampak lingkungannya. Peluncuran Icon of the Seas terjadi ketika banyak negara Eropa menindak kapal pesiar dengan aturan baru demi menekan polusi.

Peraturan baru di Norwegia misalnya, berarti hanya kapal dengan bahan bakar alternatif dapat berlabuh di pelabuhannya mulai 2026. Orang yang naik kapal pesiar menghasilkan sekitar dua kali lipat jumlah total gas rumah kaca dibanding naik pesawat.

Kapal pesiar baru kian banyak memakai LNG untuk mengurangi emisi. Pembakaran LNG melepas lebih sedikit nitrogen oksida, sulfur oksida, dan polusi partikulat dibanding bakar tradisional. Dengan karbon dioksida sekitar 25% lebih sedikit, operator kapal pesiar mengatakan ini adalah alternatif ramah iklim.

Icon of the Seas hanya satu dari sejumlah kapal baru dengan mesin bahan bakar ganda yang dapat menggunakan diesel laut dan LNG. Ia adalah kapal pertama Royal Caribbean dengan bahan bakar ini. Namun ada kekhawatiran potensi kebocoran metana dari jenis mesin yang dipakainya.

Meski kapal LNG melepas lebih sedikit karbondioksida, mereka sering gagal membakar seluruh gas yang tak terlihat ini. Menurut Transport & Environment, hampir 80% kapal LNG memakai jenis mesin yang membocorkan 3,1% bahan bakar ke atmosfer. Riset menyebut ini bisa berbahaya bagi iklim dalam jangka pendek ketimbang bahan bakar tradisional.

Royal Caribbean mengatakan LNG adalah alternatif terbaik saat Icon of the Seas dirancang 10 tahun lalu. Tahun depan mereka bakal meluncurkan Celebrity Xcel, kapal 3.248 penumpang dengan mesin yang juga dapat menggunakan metanol. Mereka mengklaim Icon of the Seas dapat beradaptasi dengan sumber bahan bakar lain termasuk metanol.



Simak Video "Pelayaran Perdana Kapal Terbesar di Dunia Icon of the Seas Dimulai"

(fyk/afr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork