Imbas Foto Mesum Taylor Swift Rekayasa AI, Politisi Desak Aturan Baru
Hide Ads

Imbas Foto Mesum Taylor Swift Rekayasa AI, Politisi Desak Aturan Baru

Fino Yurio Kristo - detikInet
Minggu, 28 Jan 2024 21:30 WIB
Olivia Benson, Kucing Taylor Swift.
Taylor Swift. Foto: Instagram/@taylorswift
Washington -

Foto mesum Taylor Swift hasil rekayasa AI sempat beredar luas dan bikin heboh di media sosial. Politisi Amerika Serikat pun menyerukan undang-undang baru untuk mengkriminalisasi pembuatan foto deepfake semacam itu.

Gambar-gambar tersebut diposting di situs media sosial, termasuk X dan Telegram, dan dilihat jutaan kali sebelum dihapus. Anggota parlemen AS Joe Morelle menyebut penyebaran gambar-gambar itu mengerikan.

Pihak X mengatakan pihaknya aktif menghapus gambar-gambar tersebut dan mengambil tindakan yang tepat terhadap akun yang terlibat dalam penyebarannya. "Kami memantau situasi dengan cermat untuk memastikan pelanggaran lebih lanjut segera ditangani, dan konten itu dihapus," sebut X.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip detikINET dari BBC, salah satu foto Swift dilaporkan dilihat 47 juta kali sebelum dihapus. Nama Taylor Swift tidak lagi dapat dicari di X, bersama istilah seperti Taylor Swift AI dan Taylor AI.

Deepfake menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat video seseorang dengan memanipulasi wajah atau tubuhnya. Sebuah studi tahun 2023 menemukan ada peningkatan 550% dalam pembuatan gambar hasil editan sejak tahun 2019, dipicu kemunculan AI.

ADVERTISEMENT

Saat ini tidak ada undang-undang federal di AS yang melarang pembagian atau pembuatan gambar deepfake. Di Inggris, pembagian pornografi deepfake menjadi ilegal sebagai bagian dari Undang-Undang Keamanan Online pada tahun 2023.

Politisi Demokrat Morelle, yang tahun lalu meluncurkan usulan Undang-Undang Pencegahan Deepfakes menyerukan tindakan segera terhadap masalah ini. Dia mengatakan gambar dan video tersebut dapat menyebabkan kerugian emosional, finansial, dan reputasi yang tak dapat diperbaiki dan perempuan terkena dampak yang tidak proporsional.

Anggota Kongres dari Partai Republik Tom Kean Jr setuju dan mengatakan bahwa jelas teknologi AI berkembang lebih cepat daripada batasan yang diperlukan.

"Apakah korbannya adalah Taylor Swift atau anak muda mana pun di negara kita, kita perlu melakukan tindakan pencegahan untuk melawan tren yang mengkhawatirkan ini," cetusnya.

Swift belum berbicara secara terbuka tentang gambar tersebut, namun Daily Mail melaporkan bahwa timnya sedang "mempertimbangkan tindakan hukum" terhadap situs yang memuat gambar yang dihasilkan AI.




(fyk/fyk)