.webp)
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka dituding menggunakan alat bantu dengar di leher saat debat cawapres kedua, yaitu earphone berjenis bone conduction.
Dalam berbagai postingan yang disebar di media sosial, diperlihatkan ada sebuah perangkat yang dipasang di leher Gibran dan sedikit menyembul dari balik kerah jaket yang ia kenakan saat debat tersebut. Alat tersebut dinarasikan sebagai earphone bone conduction.
Jadi, apa itu earphone bone conduction, bagaimana cara kerjanya, dan apa benar dipakainya di leher?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara kerja earphone bone conduction
Cara kerja earphone konvensional adalah menghasilkan gelombang suara untuk ditangkap oleh gendang telinga, diteruskan ke koklea, dan diteruskan ke otak. Sementara di earphone bone conduction, ada tahapan yang dilewati dalam cara kerja earphone konvensional.
Earphone bone conduction berfungsi tidak dengan menggetarkan gendang telinga, melainkan langsung menggetarkan tulang rahang dan sekitarnya, dan langsung diteruskan ke bagian dalam telinga.
Ya, cara kerjanya sesuai dengan namanya, yaitu meneruskan suara lewat konduksi. Namun tentunya agar bisa berfungsi, earphone jenis ini harus dipasang di tempat yang tepat, yaitu di sekitar rahang dan di dekat lubang telinga. Jadi bukan di leher seperti narasi hoax pilpres yang beredar di medsos itu ya.
Earphone bone conduction pada awalnya dipakai sebagai alat bantu dengar untuk orang yang mengalami kerusakan gendang telinga. Namun pada perkembangannya, earphone jenis ini juga dibuat untuk pengguna biasa.
Biasanya untuk pemakaian saat olahraga, tujuannya agar tetap bisa mendengar suara dari sekitarnya. Karena earphone bone conduction, tetap dicantelkan tapi tidak menutupi lubang telinga.
Salah satu produk bone conduction earphone yang beredar di pasaran dibuat oleh Shokz, yang tersedia dalam berbagai jenis dan harga dari mulai Rp 1,3 jutaan hingga Rp 2 jutaan.
(asj/fay)
