Borong Chip AI, Zuckerberg Bikin Pakar Ketakutan
Hide Ads

Borong Chip AI, Zuckerberg Bikin Pakar Ketakutan

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 25 Jan 2024 22:00 WIB
Mark Zuckerberg
Borong Chip AI, Zuckerberg Bikin Pakar Ketakutan. Foto: Instagram @zuck
Jakarta -

Baru-baru ini, pendiri Facebook Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa dia akan membeli ratusan ribu chip pemrosesan AI yang mahal. Nah ternyata, para ahli sangat khawatir tentang tujuan penggunaannya.

Dalam postingan Instagram yang mengumumkan rencana pembelian 350.000 chip grafis H100 Nvidia, rata-rata bernilai USD 30.000 per unit dan dianggap standar emas untuk mendukung model AI, Zuck mengatakan ingin membangun AGI (artificial general intelligence) open source. AGI adalah istilah industri untuk titik di mana AI mencapai atau bahkan melampaui kecerdasan manusia.

Meskipun masih ada perdebatan tentang apakah AGI mungkin tercipta, prospeknya sudah cukup mencemaskan. Termasuk terkait dengan aksi Zuckerberg.

"Pemikiran tentang AGI open source yang dirilis sebelum kita mengetahui cara mengatur sistem AI yang sangat kuat ini sungguh sangat menakutkan," kata Dame Wendy Hall, ilmuwan komputer di Universitas Southampton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di tangan yang salah, teknologi seperti ini bisa menimbulkan kerugian besar. Sangat tidak bertanggung jawab jika sebuah perusahaan menyarankannya," tambah dia, seperti dikutip detikINET dari Futurism.

Hall menambahkan bahwa AGI kemungkinan masih akan terjadi bertahun-tahun lagi, sehingga memberikan waktu bagi masyarakat untuk menyusun peraturan. Namun demikian, menurutnya ini adalah masalah keselamatan publik yang mendesak.

ADVERTISEMENT

Andrew Rogoyski, direktur Institute for People-Centred AI di University of Surrey, sepakat dengan keprihatinan Hall tentang Meta yang berpotensi menjadi pemain di AGI.

"Ada argumen yang mendalam dan kompleks mengenai manfaat model AI yang bersifat open source saat ini, yang mendorong bahwa penerapan AGI bisa menjadi penyelamat dunia atau bencana besar. Tapi keputusan ini perlu diambil berdasarkan konsensus internasional, bukan berdasarkan keputusan dewan direksi raksasa teknologi," katanya.

Impian AI open-source Meta telah lama menuai kritik. Musim panas lalu, Hall bahkan mengatakan bahwa open source model bahasa besar (LLM) Llama 2 milik perusahaan itu seperti memberikan alat kepada orang-orang untuk membuat bom nuklir karena kemudahannya bagi siapa pun untuk menggunakannya.

Meta tentu bukanlah satu-satunya perusahaan yang mencoba membangun AGI. Namun di antara para pesaingnya seperti OpenAI dan Google DeepMind, tampaknya hanya Metayang ingin menjadikan AI open source sehingga menimbulkan sejumlah kekhawatiran.




(fyk/fyk)
Berita Terkait