Berbeda dari empat tahun lalu, Pemilihan Umum 2024 minim hoax di media sosial. Pun begitu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tetap pasang mata memantau.
"Hoax Pemilu melandai, berarti masyarakat sudah agak sehat," ujar Budi Arie Setiadi, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) saat ditemui usai merilis Surat Edaran Penggunaan AI di Indonesia, Jumat (22/12/2023).
"Namun tetap kami pantau karena itu tekad kami untuk membangun Pemilu Damai," tekannya.
Tekad Kominfo untuk mewujudkan Pemilu Damai turut diwujudkan pada logo operator seluler di smartphone.
"Kalau kemarin 'Pakai Masker' sekarang 'Pemilu Damai'. Nanti muncul setiap buka smartphone di semua operator," ungkap Budi.
AI di Pemilu
Budi menyadari banyak pihak menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk bahan kampanye, mulai dari foto hingga video, di Pemilu 2024. Dia tak ambil pusing soal ini asalkan pembuat menyatakan kalau materi yang digunakan adalah hasil AI.
Hal ini sejalan dengan isi Surat Edaran Penggunaan AI yang baru dikeluarkannya. Di mana isinya memuat soal inklusivitas, aksesibilitas, keamanan, kemanusiaan serta kredibilitas dan akuntabilitas.
"Tinggal declare saja bahwa itu adalah produk AI. Kan ini juga kedewasaan dari penggunaan ruang digital harus ditumbuhkan. Kami tidak melarang penggunaan AI, yang penting kalian declare sehingga supaya mana kala ada isu atau permasalahan, selama dia tidak melanggar Undang-undang ITE dan Undang-undang PDP, ya berhadapan dengan proses hukum," pungkas Budi.
Simak Video "Video: Cerita Megawati soal PDIP Babak Belur di Pemilu 2024"
(afr/rns)