Menguak Sepak Terjang Huawei yang Sudah 23 Tahun di Indonesia

Fino Yurio Kristo - detikInet
Minggu, 10 Des 2023 15:00 WIB
Jeffrey Wang. Foto: Fyk/detikinet
Sumba -

Huawei telah 23 tahun berkiprah di Indonesia. Sejak masuk ke negara ini pada tahun 2000, raksasa teknologi asal China telah berkecimpung di berbagai bidang dan membuka banyak lapangan kerja.

"Kebanyakan orang tahu Huawei produsen smartphone yang sangat bagus. Namun sebenarnya, Huawei adalah penyedia terdepan dalam infrastruktur dan perangkat teknologi informasi, melayani lebih dari 170 negara dengan lebih dari 200 ribu pegawai," cetus Jeffrey Wang, VP Management Transformation Huawei dalam temu media di Sumba, Sabtu (9/12/2021).

Jeffrey mengatakan, Huawei mulai berkiprah di Indonesia pada tahun 2000 dan saat ini mereka telah memiliki lebih dari 2.300 karyawan. Dari jumlah itu, lebih dari 90% adalah karyawan lokal.

Di Indonesia, Huawei saat ini punya 9 kantor regional dan 6 pusat logistik nasional. Selain itu, mereka bekerjasama dengan sekitar 250 suplier atau pemasok lokal. Setiap tahunnya, nilai pengadaan Huawei di negara ini menurut Jeffrey menembus angka Rp 3 triliun.

Huawei bermitra pula dengan lebih dari 6000 sub kontraktor lokal. Secara keseluruhan dengan seluruh kiprahnya itu, Jeffrey mengklaim Huawei telah menciptakan banyak lapangan kerja di negara ini.

"Kami telah menciptakan lebih dari 20 ribu lapangan kerja di Indonesia. Kami terus mengembangkan talenta dan memberikan kontribusi bagi Indonesia. Kami telah mendapat pengakuan tinggi dari pemerintah Indonesia dan industri," cetus James.

Beberapa penghargaan yang telah diterima Huawei antara lain Best Employer 2023, penghargaan karena berhasil membukukan nol kecelakaan kerja dari tahun 2o14 sampai tahun 2023, Leading AI and Cloud Award dari BRIN, dan lain-lain.

Perusahaan infrastruktur telekomunikasi ini juga bekerja sama dengan sekitar 100 universitas untuk membimbing talenta digital dan menghasilkan sekitar 100 ribu lulusan dari program yang dilakukan. Dalam berbagai event penting nasional seperti G20 Summit, MotoGP dan juga dalam situasi bencana, Huawei memberikan bantuan yang diperlukan.

"Kami selalu yang pertama tiba di lokasi ketika bencana terjadi. Saya sendiri pergi ke Palu, Lombok (saat bencana). Jadi kami bisa dipanggil kapan saja di mana saja. Ketika orang membutuhkan, kami datang," ujar Jeffrey.

Dari sisi jaringan telekomunikasi, Jeffrey menyebut lebih dari 50% jaringan itu dibangun oleh Huawei dan melayani pelanggan secara nasional. "Itu (jaringan yang dibuat Huawei) melayani 95% populasi nasional," klaim dia.

Belum lama ini, Huawei juga digandeng oleh China Railway Communications and Signaling CRSC dan China Telecom menggarap pembangunan jaringan komunikasi untuk kereta cepat pertama di Asia Tenggara, yaitu Whoosh. Ke depannya, Huawei ingin terus membantu transformasi digital Indonesia menuju visi Indonesia emas pada tahun 2045 mendatang.



Simak Video "Video: Spesifikasi Huawei MatePad Pro 12.2 (2025) yang Cocok Buat Para Ilustrator"

(fyk/asj)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork