Mantan Karyawan Meta Sebut Instagram Sesatkan Pengguna Remaja
Hide Ads

Mantan Karyawan Meta Sebut Instagram Sesatkan Pengguna Remaja

Josina - detikInet
Kamis, 23 Nov 2023 19:15 WIB
Group of kids playing video games on smart phone after school
Foto: iStock
Jakarta -

Meta tengah dalam tekanan dari Amerika Serikat terkait platform-platform miliknya yang memiliki dampak negatif untuk pengguna usia anak dan remaja.

Dalam kesaksian pada sidang pemeriksaan media sosial dan krisis kesehatan mental remaja di AS, seorang mantan karyawan Meta Arturo Bejar mengungkapkan bahwa salah satu platform Meta yakni Instagram telah menyesatkan pengguna usia remaja.

Ia mengatakan bahwa Instagram sangat tidak seusai untuk pengguna anak-anak berusia 13 tahun dan mengklaim bahwa Instagram telah gagal melindungi privasi mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui kesaksiannya, Bejar mengatakan anak perempuannya serta teman-teman anaknya menjadi korban pelecehan di Instagram selama bertahun-tahun. Menurutnya desain Instagram tidak mendukung untuk mendorong pengguna remaja untuk melaporkan hal-hal tersebut.

Diketahui Bejar mulai bergabung di Facebook pada tahun 2009, ia pun menjabat sebagai direktur teknik Facebook. Di tahun 2015 ia mengundurkan dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama dengan anak-anaknya.

ADVERTISEMENT

Namun, pada tahun 2019, ia merasa khawatir terhadap putrinya yang saat itu masih berusia 14 tahun karena telah menerima pesan rayuan seksual di Instagram. Hal ini pun membuat ia kembali bekerja di Meta pada tahun 2019 sebagai konsultan teknologi keamanan di Instagram.

Tugas kedua Bejar di Meta bertepatan dengan serangkaian kebocoran keburukan tentang Meta. Pada tahun 2021, seorang ilmuwan data Frances Haugen mempublikasikan dan menyerahkan berkas informasi kepada para senator AS.

Dalam penelitiannya diklaim bahwa Meta sebenarnya telah mengetahui bagaimana dampak Instagram yang membuat para usia remaja khususnya perempuan menjadi merasa lebih buruk tentang diri mereka sendiri. Namun Meta membantah keras klaim tersebut.

Bejar mengatakan telah secara pribadi mengungkapkan kekhawatirannya terhadap penelitian tersebut kepada Sheryl Sandberg Facebook Operations Chief dan Head of Instagram Adam Mosseri. Bahkan ia juga mengirim surat pribadi kepada CEO Meta Mark Zuckerberg, terkait penelitian terperinci tentang bagaimana remaja mengalami lebih banyak bahaya di Instagram daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Namun, Bejar mengatakan bahwa kekhawatirannya tidak direspons, bahkan Zuckerberg tidak pernah membalas suratnya tersebut

"Saya memiliki pengalaman langsung bahwa mereka mengabaikan apa yang dapat digambarkan sebagai penelitian yang signifikan secara statistik, yang menunjukkan bahwa jutaan remaja mengalami masalah keamanan saat menggunakan aplikasi Meta," ujar Bejar dikutip detiKINET dari NDTV.

Meta mengungkapkan angka-angka tentang insiden ujaran kebencian, perundungan, dan pelecehan di jejaring sosialnya sebagai bagian dari laporan transparansi reguler.

Namun, Bejar berpendapat bahwa angka-angka tersebut menyesatkan dan salah menggambarkan masalah karena hanya mengungkapkan sebagian kecil dari bahaya yang sebenarnya.

Dia mengklaim bahwa sebagian besar pengalaman negatif di Instagram tidak melanggar peraturannya dan bahkan ketika konten melanggar peraturan, konten tersebut mungkin tidak dilaporkan.

Juru bicara Meta mengungkapkan kepada Telegram bahwa tidak masuk akal untuk mengatakan bahwa ada semacam konflik antara penelitiannya tentang persepsi pengguna terhadap Instagram dan laporan transparansi.

"Metrik prevalensi dan survei persepsi pengguna mengukur dua hal yang berbeda. Kami mengambil tindakan berdasarkan keduanya dan bekerja pada keduanya terus berlanjut hingga hari ini," kata juru bicara Meta.

Namun, Bejar mengatakan bahwa perusahaan media sosial harus dipaksa mengumpulkan dan mempublikasikan data dengan lebih baik tentang berapa banyak anak yang mendapatkan rayuan seksual yang tidak diinginkan di aplikasi mereka. Dia mengatakan pesan terenkripsi sangat penting bagi banyak orang, tapi dirinya kurang yakin apakah pesan tersebut sesuai untuk anak.

Ketika ditanya apakah ia merasa keselamatan anak-anak adalah prioritas utama di Meta, Bejar mengklaim bahwa puluhan peneliti telah diberhentikan dari tim kesejahteraan Instagram sejak dia pergi meninggalkan Meta.




(jsn/jsn)