Kisah Basboi & Ladang Lima Promosikan Budaya di Shopee 11.11 Big Sale

Anggita - detikInet
Sabtu, 04 Nov 2023 08:00 WIB
Foto: Dok. Shopee
Jakarta -

Kecintaan masyarakat pada produk lokal mencerminkan perubahan pola konsumsi dan komitmen kuat dalam melestarikan warisan budaya Indonesia. Melihat hal ini, Shopee melalui kampanye 11.11 Big Sale, menghadirkan Basboi (Public Figure & Rapper) dan Annisa Pratiwi (CMO Ladang Lima) untuk berbagi kisah tentang potensi budaya Nusantara melalui karya modern yang menggabungkan nilai budaya lokal.

Shopee melihat sebagai bangsa Indonesia, siapapun bertugas untuk mendukung dan melestarikan kekayaan budaya lokal. Beruntungnya, saat ini inovasi yang mengangkat potensi budaya dan memadukannya dengan tren yang relevan bagi generasi muda berhasil menghasilkan banyak produk lokal berkualitas yang digemari masyarakat.

Produk lokal kini hadir dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk kain tradisional, ragam menu kuliner lokal, hingga alunan musik pop berlirik sastra Indonesia.

Head of Marketing Growth Shopee Indonesia Monica Vionna mengatakan Shopee selalu berupaya untuk menjadi wadah yang dapat mengenalkan kekayaan budaya Indonesia, serta mengajak pengguna untuk melestarikannya lewat produk dari brand lokal dan UMKM.

"Dengan memilih menggunakan produk lokal, masyarakat bukan hanya sekadar mengikuti tren semata, melainkan juga mengambil peran yang aktif dalam menjaga dan memperkaya warisan budaya. Masyarakat dapat ikut serta memberikan dampak positif pada pertumbuhan bisnis pelaku usaha lokal dan sektor UMKM secara langsung, yang membuka kesempatan bagi pelaku usaha berkembang dan terus menghadirkan inovasi produk berkualitas," ujar Monica dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/11/2023).

Monica berharap melalui acara ini dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi pengguna untuk melihat potensi dan ikut mendukung ragam produk lokal yang mewujudkan budaya Indonesia sepanjang kampanye Shopee 11.11 tahun ini.

Mengenalkan Potensi Kekayaan Alam Indonesia Melalui Produk Sehat Ladang Lima

Kisah produk lokal Indonesia, Ladang Lima, berdiri sejak tahun 2013, diklaim sebagai merek lokal pertama yang menghadirkan makanan sehat berbasis singkong, yang mengambil inspirasi dari potensi kekayaan alam Indonesia.

CMO Ladang Lima Annisa Pratiwi bersama sang suami awalnya melihat potensi yang bisa dikembangkan dari kebun singkong milik keluarganya. Menurut Annisa, masyarakat mungkin sudah awam dengan olahan singkong menjadi gorengan atau keripik, namun ternyata masih berpotensi lebih.

Tepung juga banyak digunakan sebagai bahan dasar berbagai jenis makanan, yang sebenarnya bahan bakunya berasal dari gandum yang tidak tumbuh di Indonesia.

"Setelah riset selama setahun, akhirnya kami menemukan bahwa hasil olahan singkong dapat dimanfaatkan menjadi tepung terigu berbahan dasar singkong yang ternyata gluten free dan sehat untuk dikonsumsi. Dengan memanfaatkan singkong menjadi tepung, ini juga selaras dengan mimpi kami untuk bisa mendukung ketahanan pangan di Indonesia melalui hasil kekayaan alam dari petani kita sendiri," ujar Annisa.

Kemudian, Annisa melihat dukungan dari masyarakat yang semakin sadar dan selektif dalam memilih produk yang sehat. Ia ingin membuktikan bahwa bahan baku lokal memiliki kualitas setara dengan produk impor, khususnya untuk diet gluten free.

Inisiatif Annisa ini meraih respons positif, dan kini produknya meluas yang awalnya hanya satu varian Tepung Singkong (Mocaf) menjadi banyak produk sehat lainnya, di antaranya cookies gluten free, mie gluten free, pasta singkong, dan tepung premiks beragam.

Melalui keterangan Annisa, Ladang Lima menggunakan singkong dari petani lokal di Pasuruan dan Malang, wilayah penghasil singkong terbesar di Indonesia. Kebun singkong ini berlokasi dekat pabrik Ladang Lima di bawah kaki gunung Bromo, sehingga selalu memproses singkong segar.

Mereka hanya mengolah singkong baru yang dipanen untuk menjaga kualitas tepung dan warna alami. Selain itu, Ladang Lima memberdayakan 70% pekerja di pabrik dan kebunnya berasal dari kalangan perempuan, menunjukkan kontribusi besar dari perempuan dalam produksi Ladang Lima.

Perjalanan panjang yang dilalui Annisa bersama Ladang Lima hingga memasuki tahun ke-10 ini tentunya tidak selalu berjalan selalu lancar. Namun, dengan kegigihan dan strategi yang terus dilakukan membawa hasil yang luar biasa bagi peningkatan bisnis Ladang Lima, salah satunya dengan bergabung di Shopee pada 2018 lalu.

"Melalui Shopee, Ladang Lima bisa menjual dan memperkenalkan produk-produk yang kami miliki kepada jangkauan pengguna yang luas yang Shopee miliki bahkan hingga ke area pelosok. Para pengguna Shopee juga sangat menyukai produk kami, terutama cookies gluten free dan menjadikan Shopee sebagai channel penjualan cookies Ladang Lima terbanyak," ujar Annisa.

Annisa mengungkapkan melalui partisipasi kampanye Shopee memberikan dampak signifikan pada penjualan dan peningkatan transaksi bisnisnya, Ladang Lima.

"Berbagai program dan kampanyeShopee yang kami ikuti pun telah membantu kami untuk terus berkembang dan berhasil memberikan eksposur kepada Ladang Lima sebagai pilihan masyarakat ketika mencari alternatif produk sehat. Semua hal ini ikut berdampak secara signifikan pada penjualan dan peningkatan transaksi Ladang Lima diShopee, dimana setiap tahun kami selalu merasakan peningkatan penjualan diShopee hingga mencapai 2 kali lipat. Terima kasih Shopee!" tambahnya.




(anl/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork