.webp)
Netflix kabarnya akan kembali menaikkan tarif berlangganannya. Tarif baru ini kemungkinan akan berlaku dalam beberapa bulan ke depan setelah mogok kerja aktor Hollywood berakhir.
Menurut laporan Wall Street Journal, Netflix akan menaikkan tarif berlangganannya di sejumlah pasar global. Kemungkinan Netflix akan mulai menaikkan harga di Amerika Serikat dan Kanada, sebelum digulirkan ke lebih banyak negara lainnya.
Belum diketahui seberapa besar Netflix akan menaikkan tarif berlangganannya atau kapan perubahan harga itu akan berlaku. Saat ini, serikat aktor Hollywood (SAG-AFTRA) masih bernegosiasi dengan aliansi produser Hollywood (AMPTP) untuk mencapai kesepakatan dan menghentikan mogok kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Netflix terakhir kali menaikkan tarif berlangganannya pada awal tahun 2022. Saat itu, layanan streaming ini menaikkan tarif tier Standard tanpa iklan di Amerika Serikat dari USD 14 menjadi USD 15,49 per bulan, dan tier Premium dari USD 18 menjadi USD 19,99 per bulan.
Netflix juga meluncurkan paket paling murahnya yang diselipi iklan dengan tarif sebesar USD 6,99 per bulan, dan kemudian menghapus paket Basic tanpa iklan, seperti dikutip dari The Verge, Kamis (5/10/2023).
Belum diketahui apakah Netflix juga akan menaikkan tarif berlangganannya di Indonesia. Pada bulan Februari lalu, Netflix malah menurunkan tarif berlangganannya di lebih dari 30 negara, termasuk Indonesia.
Sejak 21 Februari lalu, tarif baru paket Netflix Basic sebesar Rp 65.000 per bulan (sebelumnya Rp 120.000) dan paket Standard sebesar Rp 120.000 per bulan (sebelumnya Rp 153.000).
Jika kabar ini benar dan tarif berlangganan Netflix di Indonesia ikut naik, maka mereka akan mengikuti jejak Disney+ Hotstar. Mulai awal Oktober ini, Disney+ Hotstar memasang tarif baru yaitu Rp 65.000 per bulan atau Rp 450.000 per tahun untuk paket Basic, dan Rp 119.000 per bulan atau Rp 799.000 per tahun untuk paket Premium.
(vmp/vmp)
