Perusahaan teknologi asal China, Baidu meluncurkan produk chatbot Artificial Intelligence (AI) buatannya. Mereka sudah lulus dari proses izin yang ketat di Negeri Tirai Bambu itu.
Ada dua produk yang nantinya akan diluncurkan yaitu Baichuan Intelligent Technology dan Zhipu AI dilansir detikINET dari Reuters, Selasa (5/9/2023).
Kedua produk yang diluncurkan Baidu itu akan bekerja seperti Chat GPT dengan sistem AI Chatbot. Dimana, AI Chatbot sendiri adalah sistem kecerdasan buatan yang memfokuskan kemampuan Natural Language Processing (NLP).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, Baichuan Intelligent Tech dan Zhipu AI akan memiliki fitur yang dapat digunakan untuk menjawab segala hal, membuat format surat dan masih banyak lagi.
China Ketat Soal Produk AI
Berbeda dengan beberapa perusahaan Barat yang mengembangkan sistem AI Chatbot dengan bebas. Di China, setiap produk AI Chatbot harus melakukan uji keamanan siber dan baru bisa dirilis untuk masyarakat ketika mendapat izin.
Sampai hari ini, sudah ada 11 perusahaan teknologi yang mendapat izin dari pemerintah. Mulai dari perusahaan yang berfokus pada pengembangan media sosial seperti Bytedance lewat TikToknya sampai Sense Time Group yang merupakan AI Software Provider.
Baichuan Intelligent Technology dan Zhipu AI sudah mendapat izin mereka untuk merilis teknologi mereka sejak 5 Agustus 2023.
Menyusul Earnie Chatbot
Sebelumnya, China sudah menjawab perkembangan AI Chatbot yang didominasi perusahaan Barat dengan rilisnya Earnie Chatbot pada 16 Maret 2023. CEO Baidu, Robin Li juga menyatakan bahwa Chatbot mereka memiliki kemampuan yang berbeda.
Kemampuan seperti membuat gambar dari teks, membuat puisi dan menghasilkan rekaman dalam bahasa China menjadi hal utama yang ditawarkan Earnie Chatbot. Earnie Chatbot nantinya juga akan dibuka secara penuh kepada publik.
*Artikel ini ditulis oleh Argya D Maheswara, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(fay/fay)