Semakin mudahnya akses internet untuk kemudahan digital membuat modus penipuan online juga makin beragam. Para pelaku penipuan tidak segan-segan menjual nama perusahaan besar untuk melancarkan aksi penipuannya.
Hal ini juga terjadi pada e-commerce Shopee Indonesia. Nama Shopee kerap dicatut oleh para pelaku penipuan untuk menjerat korbannya.
Head of Marketing Growth Shopee Indonesia, Monica Viona mengungkapkan pihaknya memang banyak menerima aduan perihal informasi palsu atau penipuan mengatasnamakan Shopee. Mulai dari lowongan pekerjaan hingga menang undian.
"Jadi kalau teman-teman tahu, belakangan banyak beredar kaya dibilang 'lo mau nggak kerja di Shopee dibayar per jam?' Terus biasanya per hari bisa ribuan klarifikasi, banyak yang konfirmasi hal-hal kaya ada undian banyak banget di Whatsapp," kata Monica dalam Media Gathering Shopee X Journalist, di Jakarta Jumat (25/8/2023).
Monica menambahkan hasil survei Shopee Insight mengenai kebiasaan masyarakat menunjukkan ada baru sekitar 54% responden yang memahami mengenai kedok penipuan online dan 21% lainnya menjadi sasaran penipuan online.
Di antara responden survei tersebut, 28% pernah mengalami kasus penipuan dari informasi yang mengatasnamakan platform e-commerce. Dari kasus tersebut, ditemukan 56% terjadi di aplikasi chat seperti WhatsApp dan Telegram di mana jenis penipuan didominasi dengan undian palsu (55%) dan voucher belanja online palsu (37%).
Monica mengatakan berangkat dari hal itu Shopee pun meluncurkan fitur 'Cek Fakta' agar para pengguna dan masyarakat semakin aman dan terhindar dari penipuan online. Fitur ini untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat mengecek kebenaran informasi yang mereka terima mengatasnamakan Shopee melalui 'Cek Fakta'.
"Jadi kita concern dan pasti akan menekankan edukasi-edukasi lebih baik kepada pengguna dan melakukan kampanye-kampanye, fitur-fitur seperti cek fakta dan sebagainya," terang Monica.
Lewat fitur Cek Fakta, pengguna dapat memilih pilihan topik dan informasi yang ingin dikonfirmasi sehingga pengguna bisa memastikan apakah informasi tersebut merupakan fakta atau penipuan. Jika pengguna masih ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, fitur ini akan menghubungkan mereka dengan tim Layanan Pelanggan Shopee melalui live chat dan diharapkan dapat mengurangi peredaran hoaks yang mengatasnamakan Shopee.
Monica juga mengungkapkan semenjak diluncurkan, mayoritas responden (9 dari 10) juga percaya bahwa Shopee telah mengambil tindakan yang cukup untuk melindungi mereka dari penipuan.
Salah satu channel yang digunakan Shopee dalam mengedukasi penggunanya adalah melalui media sosial. Hal ini sejalan dengan hasil temuan yang menyebutkan bahwa 77% responden bergantung pada media sosial untuk mendapatkan informasi seputar penipuan.
Klik halaman selanjutnya >>
Simak Video "Video: Polda Sulsel Pulangkan 37 Terduga Pelaku Penipuan Online"
(ncm/ega)