Jomplangnya Crazy Rich Kongo vs Rakyat Jelata, Padahal Kaya Sumber Daya
Hide Ads

Jomplangnya Crazy Rich Kongo vs Rakyat Jelata, Padahal Kaya Sumber Daya

detikcom - detikInet
Jumat, 11 Agu 2023 19:15 WIB
Artisanal miners carry sacks of ore at the Shabara artisanal mine near Kolwezi on October 12, 2022. - Some 20,000 people work at Shabara, in shifts of 5,000 at a time.
Congo produced 72 percent of the worlds cobalt last year, according to Darton Commodities. And demand for the metal is exploding due to its use in the rechargeable batteries that power mobile phones and electric cars.
But the countrys poorly regulated artisanal mines, which produce a small but not-negligeable percentage of its total output, have tarnished the image of Congolese cobalt. (Photo by Junior KANNAH / AFP) (Photo by JUNIOR KANNAH/AFP via Getty Images)
Di Republik Demokratik Kongo, salah satu negara termiskin di dunia, ada segelintir crazy rich yang pemandangannya sangat kontras dibanding rakyat biasa. Foto: Junior Kannah/AFP/Getty Images
Jakarta -

Di Republik Demokratik Kongo, salah satu negara termiskin di dunia, ada segelintir crazy rich yang pemandangannya sangat kontras dibanding rakyat biasa. Mereka biasa mengendarai mobil mewah di jalanan dan tinggal di rumah yang besar.

Mirip Indonesia, Republik Demokratik Kongo adalah negara yang memiliki sumber daya alam melimpah, terutama kobalt. Kobalt bisa digunakan untuk banyak hal seperti bahan pembuatan baja, semen, keramik, hingga baterai lithium dan ponsel.

Akan tetapi, nasib sebagian besar rakyatnya tidak bisa dikatakan baik. Menurut situs resmi Amnesty International, lebih dari 40.000 anak di sana harus terbiasa memanggul berkilo-kilo hasil tambang selama 12 jam. Upah maksimalnya hanya USD 2 atau sekitar Rp 30.000 saja. Bisa lebih rendah dari itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artisanal miners carry sacks of ore at the Shabara artisanal mine near Kolwezi on October 12, 2022. - Some 20,000 people work at Shabara, in shifts of 5,000 at a time.Congo produced 72 percent of the worlds cobalt last year, according to Darton Commodities. And demand for the metal is exploding due to its use in the rechargeable batteries that power mobile phones and electric cars.But the countrys poorly regulated artisanal mines, which produce a small but not-negligeable percentage of its total output, have tarnished the image of Congolese cobalt. (Photo by Junior KANNAH / AFP) (Photo by JUNIOR KANNAH/AFP via Getty Images)Penambang artisanal membawa karung bijih di tambang artisanal Shabara dekat Kolwezi pada 12 Oktober 2022. Sekitar 20.000 orang bekerja di Shabara, dalam shift 5.000 sekaligus. Foto: Junior Kannah/AFP/Getty Images

"Saya bisa kerja 24 jam penuh. Datang pagi dan pulang besok paginya. Ibu angkat saya ingin saya sekolah. Tapi ayah angkat saya memaksa saya bekerja di tambang," kata Paul (14).

Sebagai gambaran besarnya produksi tambang kobalt di RD Kongo, pada 2021, mereka menjadi penyumbang 72% stok kobalt dunia. Karena itu, seharusnya RD Kongo bisa jadi salah satu negara terkaya di dunia.

ADVERTISEMENT

Akan tetapi, peraturan yang longgar membuat banyak tambang ilegal beroperasi. Belum lagi, negara asing banyak yang menguasai kekayaan tambangnya. RD Kongo hanya memiliki 32% kepemilikan sahamnya dalam usaha patungan dengan perusahaan China di tahun 2022. Kini, RD Kongo tengah memperjuangkan angkanya untuk naik ke 70%.

Crazy rich Kongo

Kaum crazy rich Kongo sering menjadi pemberitaan di berbagai media besar dunia. Ada pula dokumenter yang dirilis untuk menggambarkan kejomplangan rakyat jelata dengan crazy rich Kongo. Total ada 6% crazy rich dari populasi di sana.

Dari 6% ini, pemandangan kontras sudah bisa terlihat. Jika para pejabat di tambang memiliki gaji yang sangat besar, para pekerja kasar bahkan harus bekerja tanpa alat pengaman dengan gaji seminim itu. Akhirnya, banyak juga kecelakaan tambang yang terjadi.

Melansir DW, kaum crazy rich Kongo kebanyakan berasal dari bos-bos tambang. Tapi ada juga pengusaha di bidang lain dan juga artis yang ternyata menerima bayaran besar. Ini karena minat penduduk di Kongo terhadap industri hiburan sangat tinggi.

Salah satu contoh orang terkaya yakni Robert Seninga. Robert Seninga memiliki rumah yang sangat besar, bahkan dijaga oleh sejumlah polisi. Kekayaannya didapatkan dari Tambang Koltan. Untuk jumlah kekayaan bersihnya, tidak diketahui secara pasti.

[Gambas:Instagram]

Selain itu, orang terkaya Kongo datang dari musisi Fally Ipupa yang kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai USD 15 juta atau sekitar Rp 228 miliar. Kekayaannya bisa terlihat dari rumah dan mobil mewah yang dia miliki.

[Gambas:Youtube]




(ask/ask)