Mau Bunuh Twitter, Ini Alasan Elon Musk

Elon Musk menjelaskan mengapa dia memutuskan untuk mengubah nama Twitter menjadi X, yang mengejutkan banyak pihak. Pria kelahiran Afrika Selatan itu menyebut bahwa hal itu lebih dari sekadar perubahan nama. Ia menegaskan rencananya untuk membuat 'aplikasi untuk segalanya'.

"Twitter diakuisisi oleh X Corp untuk memastikan kebebasan berbicara dan sebagai percepatan untuk X, aplikasi segalanya. Ini bukan sekadar perusahaan yang mengganti nama tapi melakukan hal yang sama," jelas Musk dalam cuitannya.

"Nama Twitter masuk akal ketika itu hanya pesan 140 karakter - seperti kicauan burung - tapi sekarang Anda dapat memposting hampir semua hal, termasuk beberapa jam video. Di bulan-bulan mendatang, kami akan menambahkan komunikasi komprehensif dan kemampuan untuk menjalankan seluruh dunia keuangan Anda. Nama Twitter tak masuk akal dalam konteks itu, jadi kami harus mengucapkan selamat tinggal pada burung itu," paparnya lagi.

Dikutip detikINET dari CNBC, perunbahan Twitter jadi X adalah langkah yang dianggap analis bisnis berisiko karena nama dan merek Twitter sudah menancap di benak banyak orang. Para pengamat pun tak sedikit yang skeptis sehingga Elon Musk memang harus membuktikan rencananya akan masa depan Twitter berhasil.

"Ini adalah bunuh diri merek. Mungkin saja ini adalah hal paling bodoh yang ia (Elon Musk) lalukan sejak mengambil alihnya," kata Jenn Takahashi, pendiri perusahaan humas Takahashi PR

"Dengan mengubah merek Twitter sebagai X, Musk merusak koneksi nama platform ini dan apa yang dilakukan orang di situ. Tampaknya orang takkan menyebut (tweet) sebagai Xs atau re-Xing," cetus Om Malik, Pengamat dari True Ventures.

"X tidak ada korelasinya dengan Twitter dan kata kerjanya, tweeting. Bisa saya katakan ini adalah tindakan lain dalam mutilasi merek dan perusahaan itu saat ini nilainya jauh lebih rendah dari yang dibayar Elon. Kebanyakan ini semua adalah kesalahan Elon," tambahnya.