Twitter Tamat Riwayatnya di Tangan Elon Musk
Hide Ads

Twitter Tamat Riwayatnya di Tangan Elon Musk

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 25 Jul 2023 10:20 WIB
Twitters new logo is seen projected on the corporate headquarters building in downtown San Francisco, California, U.S. July 23, 2023. REUTERS/Carlos Barria
Logo X di kantor pusat Twitter. Foto: REUTERS/CARLOS BARRIA
Jakarta -

Logo ikonik Twitter berupa burung biru, kini sudah resmi digantikan oleh X. Nama Twitter pun sepertinya segera berubah menjadi X, menandakan merek legendaris itu hampir dapat dipastikan segera tamat riwayatnya.

Dikutip detikINET dari CNBC, Elon membunuh merek Twitter dan burung birunya sebagai upaya mengubah medsos itu menjadi sesuatu yang benar-benar miliknya. Visi Musk untuk X adalah mirip dengan WeChat, aplikasi super yang dapat dipakai untuk hiburan serta membeli barang dan jasa secara online, selain memposting pembaruan dan mengirim pesan.

Namun membunuh merek internet ikonik dinilai sangat berisiko. "Musk seorang diri menghapus sebuah nama merek berusia lebih dari 15 tahun yang sudah punya tempat di kebudayaan," cetus Mike Proulx, analis di Forrester.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Musk telah mengubah nama perusahaan Twitter jadi X Corp, yang merupakan anak perusahaan dari X Holding Corp. Sedangkan situs X.com sudah mengarah ke Twitter. Musk mengatakan Oktober lalu, sesaat sebelum membeli Twitter, bahwa dia memandang kesepakatan USD 44 miliar sebagai percepatan menciptakan X, aplikasi segalanya.

Musk tampaknya akan menyingkirkan Twitter seluruhnya. Selama akhir pekan, dia memperkenalkan logo X baru dan mengatakan dalam sebuah tweet bahwa "segera kita akan mengucapkan selamat tinggal pada merek Twitter dan, secara bertahap, semua burung."

ADVERTISEMENT

Menurut Proulx, niat Musk mengubah X jadi aplikasi super perlu waktu, uang, dan orang, yang tak lagi dimiliki Twitter karena banyaknya PHK. Awal bulan ini, Musk mengatakan Twitter mengalami penurunan pendapatan iklan sebesar 50% dan perlu mencapai arus kas positif.

Analis Insider Intelligence Jasmine Enberg, menilai perubahan nama Twitter adalah hari yang suram bagi banyak pengguna dan pengiklan Twitter. "Ini sinyal yang jelas bahwa Twitter yang ada selama 17 tahun terakhir telah hilang dan tidak akan kembali," cetusnya,

"Pengubahan merek Twitter merupakan pengingat bahwa Elon Musk, bukan Threads atau aplikasi lain, adalah dan selalu yang paling mungkin menjadi pembunuh Twitter," tulis Enberg.




(fyk/afr)