Prancis akan mengirim rudal jelajah jarak jauh SCALP ke Ukraina untuk membantu melawan Rusia. Pasokan rudal jelajah mematikan oleh Prancis itu akan memungkinkan tentara Ukraina menyerang target jarak jauh dari posisi yang aman.
Seperti dikutip detikINET dari Al Jazeera, Perancis kemungkinan akan mengirimkan 50 rudal SCALP, di mana stok mereka ada di kisaran 400 unit. Rudal ini adalah buatan perusahaan gabungan Perancis dan Inggris, yaitu Matra dan British Aerospace.
Ukraina sebenarnya sudah mendapat rudal yang sama persis, yaitu Storm Shadow dari Inggris. Ya, keduanya adalah senjata yang sama. SCALP-EG sendiri adalah namanya di Perancis, kependekan dari Systeme de Croisiere Autonome a Longue Portee - Emploi GΓ©nΓ©ral" atau rudal jelajah otonom jarak jauh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Spesifikasinya pun identik dengan Storm Shadow dan dapat menjangkau target sejauh 250 kilometer. Beratnya 1.300 kilogram, dengan hulu ledak 450 kilogram. Adapun diameter 48 cm dan bentang sayap 3 meter.
SCALP dapat ditembakkan dari berbagai macam jet tempur termasuk Dassault Rafale dan Eurofighter Typhoon. Rudal ini akan diintegrasikan dengan jet tempur buatan Rusia yang dipakai Angkatan Udara Ukraina.
Diluncurkan tahun 2003, SCALP atau Storm Shadow digunakan dalam berbagai konflik termasuk perang Irak, perang Libya, perang Yaman dan kini perang Ukraina melawan Rusia.
SCALP dikenal berteknologi siluman dengan sistem panduan digerakkan oleh AI dan dapat sepenuhnya diprogram menyasar targetnya sebelum lepas landas. Begitu berada di dekat target, rudal itu menggunakan sudut pandang tinggi untuk memindai tanah di bawah, mencari apa pun yang menyerupai gambar satelit yang dimuat sebelumnya dari target menggunakan AI, memakai teknologi DSMAC (Digital Scene Matching Area Correlator).
(fyk/afr)