.webp)
OceanGate, perusahaan pemilik kapal selam Titan yang meledak saat menuju bangkai Titanic bulan lalu, telah menghentikan semua operasional terkait eksplorasi dan komersial.
Hal itu diumumkan langsung oleh OceanGate dalam website-nya. Namun mereka tidak memberikan informasi lebih lengkap.
"OceanGate telah menangguhkan semua operasional eksplorasi dan komersial," tulis pengumuman tersebut di bagian atas website OceanGate, seperti dikutip dari CNN, Jumat (7/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, website OceanGate masih diisi sejumlah video highlight yang menampilkan perlengkapan dan ekspedisi, termasuk deskripsi ekspedisi yang menawarkan tur ke bangkai Titanic.
OceanGate didirikan pada tahun 2009 oleh Stockton Rush dan Guillermo Söhnlein. Menggunakan kapal selam komersial yang disewakan, mereka telah membawa turis ke berbagai lokasi, termasuk bangkai kapal Andrea Doria dan Titanic.
OceanGate menawarkan ekspedisi ke Titanic yang berada di kedalaman 3.800 meter menggunakan kapal selam Titan. Tiket untuk perjalanan ini dbanderol dengan harga USD 250.000.
Nama OceanGate semakin dikenal setelah kapal selam Titan menghilang dalam ekspedisi menuju bangkai Titanic pada 18 Juni lalu. Kapal selam itu hilang kontak dengan kapal induknya sekitar satu jam dan 45 menit dalam perjalanan menuju Titanic.
Hilangnya kapal selam Titan langsung memicu upaya pencarian skala besar yang melibatkan beberapa negara. Pada 22 Juni 2023, US Coast Guard mengonfirmasi Titan mengalami ledakan dahsyat yang menewaskan lima penumpangnya.
Lima penumpang yang meninggal dunia itu adalah Rush, petualang asal Inggris Hamish Harding, penjelajah Titanic Paul-Henri Nargeolet, serta miliarder Shahzada Dawood dan putranya Suleman Dawood.
Setelah tragedi tersebut, aksi OceanGate dan Rush menjadi sorotan karena dianggap tidak mengindahkan peringatan dari pakar. Sejumlah pakar kelautan diketahui telah memperingatkan Rush tentang kelayakan kapal selam buatannya untuk membawa penumpang ke laut dalam.
(vmp/fyk)
