.webp)
Bangkai kapal Titanic terus menarik perhatian walau telah karam lebih dari seabad, baik sebagai obyek riset maupun kunjungan wisata. Akan tetapi terkait tragedi kapal selam Titan yang meledak saat mendekatinya, ekspedisi ke bangkai Titanic mungkin takkan terjadi lagi dalam waktu cukup lama.
"Peluang penelitian apapun di masa depan yang digelar di bangkai Titanic adalah sangat kecil. Mungkin tidak akan ada lagi dalam hidup saya," cetus David Scott-Beddard, CEO perusahaan pameran Titanic, White Star Memories.
"Saya membayangkan akan ada pertanyaan setelah bencana ini dan aturan serta regulasi yang lebih ketat akan ditegakkan," imbuh dia seperti dikutip detikINET dari Business Insider, Jumat (23/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlebih lagi, Titan dicurigai tidak memenuhi standar keselamatan dan tidak disertifikasi dengan semestinya. Tragedi ini menurut Scott, tanpa keraguan akan punya dampak signifikan bagi orang yang ingin mengunjungi atau mempelajari bangkai Titanic di masa depan.
Michael Poirier dari Titanic International Society sepakat bahwa kemungkinan besar kunjungan ke bangkai Titanic akan dihentikan sementara. "Sekarang kapal selam akan dilihat dan dipastikan bahwa kapal itu up to date dan sesuai," ujarnya.
Di masa depan, ia memperkirakan kunjungan ke bangkai Titanic lebih untuk tujuan studi arkeologi seperti dulu dan tidak lagi komersial. Perjalanan wisata komersial berbayar untuk melihat reruntuhan Titanic seperti yang ditawarkan oleh OceanGate, memang adalah perkembangan baru di mana sebelumnya tujuan ke sana lebih untuk riset.
"Titanic adalah salah satu hal yang tidak terjangkau bagi sebagian besar dari kita di masa lalu, kecuali Anda bekerja dalam penelitian dan cukup beruntung untuk menyelam ke bangkai kapal ini," kata Scott-Beddard.
(fyk/fay)
