Negara Eropa Ramai Beli Teknologi Pertahanan Udara, Takut Rusia?
Hide Ads

Negara Eropa Ramai Beli Teknologi Pertahanan Udara, Takut Rusia?

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 20 Jun 2023 09:07 WIB
Pertahanan udara Ukraina menembakkan pesawat tak berawak di atas Kyiv pada 4 Mei 2023. - Angkatan udara Ukraina mengatakan telah menjatuhkan pesawat tak berawaknya sendiri yang kehilangan kendali atas Kyiv pada hari Kamis, setelah serangkaian ledakan mengguncang ibu kota.
Ilustrasi sistem pertahanan udara. Foto: AFP/SERGEI SUPINSKY
Jakarta -

Perang antara Rusia dan Ukraina menunjukkan perlunya sistem pertahanan udara yang mumpuni. Serangan rudal dan drone menjadi tema besar dalam perang ini, sehingga memicu negara Eropa ramai mengakuisisi teknologi pertahanan udara, mungkin untuk antisipasi jika ada serangan.

Sistem pertahanan udara kemungkinan akan jadi bintang pameran Paris Air Show yang akan digelar tak lama lagi. "Anda akan melihat banyak pembicaraan tentang kapasitas produksi rudal. Pasar rudal adalah segmen industri yang tumbuh tercepat, namun pabrikan tidak dapat memenuhinya," kata Richard Aboulafia, Managing Director AeroDynamic Advisory.

Negara-negara Barat sudah merasa menguasai udara sejak akhir Perang Dingin dan sebagian besar menghapus pertahanan kuat yang pernah dirancang untuk melindungi pasukan NATO dari pesawat Uni Soviet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun dikutip detikINET dari Yahoo News, negara-negara NATO kembali serius soal pertahanan udara di beberapa tahun terakhir karena lebih banyak negara memperkuat diri dengan rudal jelajah, rudal balistik jarak pendek, dan drone.

Karena kekurangan sistem anti-udara dan rudal, negara Barat kesulitan memenuhi permintaan pasokan Ukraina baik untuk pertahanan jarak pendek atau jarak jauh dalam melawan serangan Rusia. Maka akuisisi pun jadi lebih agresif.

ADVERTISEMENT

Jerman misalnya berencana menghabiskan lima miliar euro untuk sistem pertahanan udara dari dana 100 miliar euro untuk membangun kembali angkatan bersenjatanya di tahun-tahun mendatang, Jumlah yang sama dianggarkan Perancis untuk periode hingga 2030.

Di sisi industri, pembuat rudal Eropa MBDA dalam beberapa bulan terakhir telah menandatangani kontrak senilai dua miliar euro dengan Prancis dan Italia untuk memasok 700 rudal Aster. Adapun Polandia bakal menggelontorkan 2,2 miliar euro untuk 44 peluncur dan ratusan rudal CAMM.

Dipimpin Jerman, 17 negara Eropa tahun lalu juga bersatu dalam proyek Euro Sky Shield, meski Prancis, Italia, dan Polandia tidak ikut. Ini untuk pengadaan bersama sistem jarak pendek, menengah dan panjang, termasuk Iris-T buatan Jerman, Patriot Amerika dan Arrow-3 AS-Israel.




(fyk/rns)
Berita Terkait