Kecelakaan kereta api berulangkali terjadi di berbagai belahan dunia, terbaru adalah di India yang sejauh ini menelan korban lebih dari 280 orang tewas. Nah, kecelakaan kereta api terparah sepanjang sejarah rupanya terjadi di Sri Lanka pada tahun 2004.
Bencana ini dianggap terbesar berdasarkan jumlah korban tewas, dengan sekitar 1.700 kematian. Itu terjadi ketika kereta penumpang yang penuh sesak, yaitu Samudradevi atau Queen of the Sea, hancur diterjang oleh tsunami dari gempa bumi di Aceh, 26 Desember 2004. Tsunami dari Aceh jauh menerjang sampai ke Sri Lanka.
Kereta Queen of The Sea Line itu dihancurkan oleh dua gelombang tsunami di sepanjang jalur kereta api pesisir barat daya dekat Telwatta, Sri Lanka. Penumpang yang berada dalam delapan gerbong meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat tragedi terjadi, kereta ini sedang dalam perjalanan dari Kolombo ke Galle dan sudah mendekati tujuannya. Kereta itu penuh sesak bahkan untuk standar Sri Lanka, karena sedang liburan akhir pekan dan ada perayaan Buddha sehingga orang mengunjungi para kerabat.
Tanpa peringatan, dua jam setelah meninggalkan Kolombo, sebagian besar penumpang kereta api itu meregang nyawa. Gelombang raksasa dari laut menghantam melalui pepohonan dan melemparkan gerbong dari rel, di mana gerbong itu langsung terisi air.
Sebagian besar jendela di dua gerbong tampak terbuka dan salah satu kacanya pecah, Mungkin itu akibat penumpang yang putus asa memecahkannya untuk coba menyelamatkan diri. Namun dikutip detikINET dari Guardian, mereka hanya memiliki sedikit peluang dihantam tembok air tsunami setinggi setidaknya enam meter.
Tragedi Queen of the Sea pun menjadi kecelakaan kereta api terburuk di dunia, melampaui jumlah korban tewas sekitar 800 orang yang meninggal ketika topan menghancurkan kereta api di Bihar, India, di tahun 1981. Pada Desember 2008, setelah dipulihkan, kereta api Queen of The Sea akhirnya kembali beroperasi di garis pantai Sri Lanka.
(fyk/fay)