Saham Alphabet Ambles Gara-gara Samsung Mau Pakai Bing

Saham Alphabet -- induk Google -- merosot 4% setelah muncul rumor Samsung mempertimbangkan untuk mengganti Google Search dengan Bing di semua perangkatnya.

Rumor ini muncul dari pemberitaan New York Times, yang menyebut posisi raksasa mesin pencari Google, yang nilainya mencapai USD 162 miliar pertahun, terancam dari Bing, pemain kecil di bisnis mesin pencari yang namanya tengah naik daun karena mengintegrasikan ChatGPT ke dalam mesin pencarinya.

Wajar memang jika para investor Google panik, karena pemakaian Google Search di perangkat Samsung menghasilkan pemasukan tahunan sekitar USD 3 miliar, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Selasa (18/4/2023).

Nilainya memang tak sebesar Apple, yang kontraknya dengan Google mencapai USD 20 miliar tiap tahunnya untuk memakai Google Search di perangkat buatannya.

Menanggapi rumor ini, Google mengaku akan memboyong AI ke dalam search, meski mereka tak menyebut korelasinya langkah ini dengan rumor Samsung akan memakai Bing. Samsung pun tak mengeluarkan komentarnya terkait rumor ini.

Google selama bertahun-tahun mendominasi pasar mesin pencari, dengan market share melebihi 80%. Namun Wall Street memperkirakan posisinya itu akan terancam oleh Microsoft yang sigap mengintegrasikan ChatGPT ke dalam Bing, tak lama setelah chatbot AI OpenAI itu meraup popularitas di masyarakat.

Sebelumnya saham Alphabet juga sudah sempat merosot pada 8 Februari lalu, kehilangan nilai sebesar USD 100 miliar, setelah chatbot Bard-nya menampilkan hasil yang salah dalam video promosi Bard.

Sementara penurunan akibat rumor Bing menggantikan Google Search ini mengakibatkan valuasi Google merosot USD 50 miliar setelah sahamnya turun ke angka USD 104,90. Di sisi lain, saham Microsoft naik 1%.

"Investor takut Google menjadi penguasa yang malas di ranah pencarian dan pengembangannya selama beberapa bulan ke belakang menjadi penanda," kata James Cordwell, analis dari Atlantic Equities.