Ramen Battlefield sebuah restoran ramen di Tokyo, Jepang, menerapkan aturan yang melarang untuk pelanggannya untuk menonton video di ponsel saat makan di tempat. Apa alasannya?
Kotak Kia sebagai pemilik restoran menerapkan larangan tersebut setelah dirinya menyadari bahwa pelanggan yang menonton video di ponsel membutuhkan waktu paling lama untuk memulai makan.
Meski ia paham bahwa pelanggan yang menonton video sebelum makan tidak bermaksud untuk merusak makanan, Kai menyebut jenis mie tipis di restorannya dapat dengan cepat menjadi lembek. Jadi menurutnya nonton video sebelum makan ramen bisa menghasilkan perbedaan rasa yang nyata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sangat menyakitkan bagi saya melihat ramen yang saya buat dengan jiwa, hancur tepat di depan mata saya," ujarnya sebagaimana dikutip detikINET dari Nextshark.
Kai menjelaskan bahwa ramen Hakata yang ia sajikan berasal dari prefektur Hakata di Jepang barat yang merupakan makanan untuk orang-orang yang tidak sabar. Ia pun menunjukkan bahwa mi tersebut dimaksudkan untuk dimakan segera setelah disajikan.
Selain soal itu, alasan larangan menonton video juga karena lokasi toko miliknya berada di lingkungan yang kompetitif di Tokyo tepatnya di Takadanobaba.
Karena tokonya hanya memiliki 33 kursi, pelanggan sering kali harus mengantre di luar. Dengan menerapkan kebijakan ini, Kai berharap pengunjung akan makan dan pergi lebih cepat untuk memberi ruang bagi mereka yang mengantri.
"Pasti sulit bagi orang yang menunggu untuk melihat orang yang duduk sebelum mereka bersantai dengan video," kata Kai.
"Ketika kursi sudah penuh dan saya melihat orang-orang berhenti makan sambil menatap smartphone mereka, saya menyuruh mereka (untuk berhenti)." lanjutnya.
Aturan yang dibuat Kai ini pun mendapatkan respons pro dan kontra. Di mana yang pro merasa makan sambil melakukan hal lain adalah perilaku buruk.
Sedangkan kontra pihak restoran tidak seharusnya memaksa hal tersebut ke palanggan. Beberapa juga berpendapat bahwa adalah tanggung jawab pelanggan untuk mencegah mie mereka menjadi basah, bukan tanggung jawab restoran.
"Saya lebih suka makan makanan saya tanpa suasana berat seperti itu." "Apakah mie basah atau tidak, itu tergantung pada pelanggan, bukan?"
Kai menambahkan bahwa pelanggan tetap diperbolehkan untuk mengambil gambar makanan sebelum makan di ponsel, tetapi jika mereka ingin menonton video di HP sambil makan, maka mereka harus pergi restoran yang berbeda.
(jsn/fyk)