Donald Trump kembali eksis di media sosial setelah sempat diblokir selama dua tahun lebih. Mantan Presiden Amerika Serikat ini terlihat kembali menyapa pengikutnya di YouTube dan Facebook menjelang pemilihan presiden AS tahun depan.

Akun YouTube milik Trump sempat dibekukan imbas kerusuhan di Gedung Capitol Amerika Serikat pada 6 Januari 2021. Setelah lebih dari dua tahun dibungkam, YouTube mencabut pemblokiran akun Trump.

"Mulai hari ini, channel Donald J. Trump tidak lagi dibatasi dan dapat mengunggah konten baru," kata YouTube dalam pengumumannya di Twitter, seperti dikutip dari Mashable, Sabtu (18/3/2023).

"Kami dengan hati-hati mengevaluasi risiko berlanjut dari kekerasan di dunia nyata, sambil menyeimbangkan kesempatan bagi pemilih untuk mendengar secara setara dari kandidat nasional utama menjelang pemilihan umum," sambungnya.

Channel YouTube Trump memiliki 2,64 juta subscriber dan lebih dari 4.000 video. Channel tersebut tidak diblokir atau dihapus sepenuhnya, YouTube hanya melarang Trump mengunggah konten baru ke channel tersebut.

[Gambas:Twitter]

Pendekatan YouTube sama seperi Facebook, yang mengizinkan akun Trump tetap online tapi melarang Trump dan timnya mengakses akun tersebut untuk mengunggah konten baru.

Setelah pembatasannya dicabut, Trump langsung memanfaatkan momen tersebut untuk menyapa pengikutnya. Presiden AS ke-45 ini mengunggah video di channel YouTube dan Facebook-nya bertajuk 'I'M BACK' hanya beberapa jam setelah mendapatkan akunnya kembali.

"Maaf membuat Anda menunggu, ada urusan rumit," kata Trump dalam video tersebut yang menunjukkan klip dari pidato kemenangannya di Pilpres AS tahun 2016.

Dengan keputusan YouTube, Trump sudah diizinkan kembali ke hampir semua platform media sosial yang memblokirnya setelah kerusuhan di Gedung Capitol.

Elon Musk menghidupkan kembali akun Trump pada November tahun lalu, tidak lama setelah ia membei Twitter. Meta juga mengizinkan Trump kembali ke Facebook dan Instagram pada Januari 2023.