Talent layanan fulfillment control center (FCC) Wilayah Telkom Indonesia Regional Jabodetabek Ni Wayan Hana Pertiwi menjadi salah satu pengiring pembawa api obor Asian Games 2018 di Stadion Major Dhyan Chand, New Delhi, India. Wanita yang akrab disapa Hana ini mengaku bangga bisa menjadi bagian dari peristiwa yang berlangsung pada 17 Juli 2018 silam tersebut.
Terpilihnya Hana menjadi bagian dari perhelatan akbar itu berawal dari ajakan salah seorang senior.
"Sesama penari biasanya kami bertukar informasi, kebetulan salah satu seniorku memang sering mencari talent untuk membuat proyek tari, dan saya pun ikut terpilih," ujar Hana dalam keterangan tertulis, Senin (28/11/2022).
Selain proyek tari, embel-embel event luar negeri semakin memupuk hasrat Hana untuk merealisasikan ajakan tersebut. Penari-penari yang tergabung dalam proyek ini juga sudah sangat berpengalaman, dan mereka dituntut untuk berlatih kurang lebih 3 hari sebelum acara makan malam sekaligus pengantaran api obor Asian Games.
"Beliau pun memilih penari-penari dilihat dari kesiapan dan skill yang dipunyai para penari, karena pada saat itu memang kita belum tahu medan yang akan kita hadapi. Mulai dari area, koreografi dan suasana di sana," ungkap Hana.
Ia mengaku merasa sangat bersyukur seni tari yang digelutinya bisa memberikan pengalaman yang tidak pernah diduga sebelumnya. Hana mengungkapkan dirinya memang sudah menggeluti seni tari sejak masih kecil. Berawal dari ikut sanggar hingga berpartisipasi dalam proyek-proyek tari di berbagai wilayah. Ia juga kerap mendapatkan penghargaan dari lomba-lomba yang diikuti.
Namun, sambung Hana, keikutsertaan dalam prosesi membawa api obor dari India merupakan prestasi yang paling menonjol.
"Kalo misalkan prestasi sebenarnya sudah dari taman kanak-kanak ikut lomba sampai kuliah. Jadi, prestasi yang menurutku paling menonjol ya itu aku ikut dalam pembukaan Asian Games," imbuhnya.
Hana mengatakan dirinya sangat mengidolakan salah satu penari senior, yaitu Ni Ketut Putri Minangsari yang merupakan penggiat seni Tari Bali Legong.
"Jadi di tari Bali itu ada yang namanya tari klasik yang namanya Tari Legong. Legongnya disini bukan legong yang biasa dipentaskan di publik tapi legong yang bener-bener klasik banget dari tarian zaman dahulu sekali. Pengen ikut kelasnya beliau tapi waktunya belum pas karena sistem kerjaku saat ini shifting," terangnya.
Selain menari, Hana juga memiliki hobi berkumpul bersama teman-teman. Dari hobi 'nongkrong' inilah Hana bisa bergabung bersama teman-teman Wilayah Telkom Indonesia Regional Jabodetabek.
"Aku suka nongkrong karena aku suka cerita. Berdiskusi bersama teman-teman, curhat dan bahkan aku mendapatkan project nari pun pekerjaanku sekarang berawal dari nongkrong," ucapnya.
Ia mengatakan telah melalui perjalanan yang cukup panjang hingga akhirnya bergabung dan bekerja di layanan FCC. Bagi Telkom Regional Jabodetabek, keberadaan Hana sangat didukung dan selalu menjadi penyemangat bagi teman-temannya.
Simak Video "Penggabungan Telkomsel-IndiHome Bakal Diumumkan di Awal 2023"
(ncm/ega)